Berita Abdya

Truk Angkutan Batu Gajah tak Pakai Tutup Pengaman, Ini Sikap Tegas BPBD Abdya

Penulis: Rahmat Saputra
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu unit truk angkut batu gajah untuk pembangunan tebing Krueng Susoh Pulau Kayu melintasi jalan nasional tanpa pangaman belakang, Selasa (27/10/2020).

Laporan Rahmat Saputra | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh Barat Daya (BPBD Abdya) akan menegur pihak rekanan pembangunan pengaman tebing Krueng Susoh, Desa Pulau Kayu, Kecamatan Susoh senilai Rp 7,94 miliar.

Hal tersebut disampaikam oleh Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Abdya, Amiruddin SPd menanggapi keluhan warga tentang aktivitas truk pengangkut batu gajah melintasi jalan nasional banyak tidak menggunakan pengaman dan tutup belakang.

"Iya akan kita tegur rekanan agar truk pengangkut batu gajah harus pakai tutup belakang," ujar Kalak BPBD Abdya, Amiruddin SPd kepada Serambinews.com, Selasa (27/10/2020).

Amir mengakui, bahwa saat membawa material batu gajah, truk pengangkut harus memasang rantai dan kertas safety, guna keamanan bagi sopir dan pengendara jalan yang melintas.

"Iya wajib, terima kasih informasinya. Persoalan teknisnya akan kita kordinasi sama dengan Dinas Perhubungan sehingga persoalan seperti ini tidak terulang lagi," tegasnya.

Baca juga: Warga Susoh Keluhkan Aktivitas Truk Angkutan Batu Gajah yang Tanpa Pengaman

Baca juga: Warga Blangpidie Keluhkan Pengangkutan Batu Gajah Sampai Dinihari, Ini Jawaban Kepala Dinas

Baca juga: Warga Keluhkan Penambangan Batu Gajah

Bukan saja rantai safety, Amir juga akan meminta pihak rekanan untuk melakukan penyiraman terhadap tanah dan serpihan batu yang jatuh berceceran ke badan jalan nasional.

"Termasuk penyiraman juga wajib, nanti kita sampaikan kepada pihak rekanan. Haruslah memperhatikan keselamatan dan kesehatan para pengendara jalan, serta jalan yang ramai dilintasi warga tidak berdebu dan menimbulkan kecelakaan," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, aktivitas pengangkutan batu gajah untuk pembangunan pengaman tebing Krueng Susoh di Desa Pulau Kayu, membahayakan pengguna jalan.

Pasalnya, truk pengangkut batu gajah yang melintasi jalan tersebut, banyak tidak menggunakan pengaman dan tutup belakang, sehingga tanah dan serpihan batu yang ada di dalam truk berceceran ke badan jalan nasional.

Masri, salah seoranh warga Susoh yang sering melintasi jalan tersebut, mengaku resah dengan aktivitas pengangkutan batu gajah tanpa pengaman belakang tersebut.

Baca juga: Motif Pelaku Bunuh PSK Usai Hubungan Badan di Bekasi, Ngaku Ingin Ambil Uang Korban Rp 1,8 Juta

Baca juga: Fakta Baru Bocah 4 Tahun Dianiaya Paman dan Bibi, Kelamin Bengkak hingga Dirawat di Rumah Sakit

Baca juga: Polda Aceh Amankan Empat Pelaku Penyelundupan Etnis Rohingya, Begini Modus Operandinya

Karena, saat hujan turun maka tumpukan tanah itu menjadi lumpur dan membuat badan jalan licin dan berlumpur.

Sementara saat terik matahari, tumpukan tanah tersebut menjadi debu yang membahayakan keselamatan dan kesehatan pengendara jalan.

Untuk itu, masyarakat berharap kepada rekanan pekerjaan pembangunan pengaman tebing dengan menghabiskan anggaran Rp 7,9 miliar itu, bisa menyiram tumpukan tanah dan batu-batu kecil tersebut.(*)

Berita Terkini