“Tetapi sungguh mengejutkan, ketika petugas medis mengatakan mereka perlu menidurkannya karena jantungnya semakin lemah dan membutuhkan tindakan segera,” ujar Anisah.
Baca juga: Kisah Perjuangan Suami Cari Golongan Darah Langka, Tempuh Berbagai Cara Demi Selamatkan Nyawa Istri
Keluarga Fadhli juga diberitahu bahwa ada kemungkinan dia tidak akan bangun lagi jika perawatan ini gagal.
Keesokan harinya pada 8 November 2020, rumah sakit menginformasikan bahwa mereka telah mencoba yang terbaik untuk menyelamatkannya, tetapi kuasa Allah SWT diatas segalanya.
“Setelah shalat Maghrib, kami diberi tahu bahwa putra kami Fadhli telah pergi untuk selama-lamanya,” kata Anisah.
“Ia pergi dalam keadaan tenang. Semoga Allah menerimanya dan memaafkan kesalahannya di dunia ini,” pungkas sang Ibu.
Almarhum Fadhli meninggalkan seorang istri, Nurnadeeya serta seorang anak perempuan bernama Elmawaddah yang berusia 3 tahun. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca juga: Telkomsel dan JakTent Hadirkan The NextDev Summit 2020, Wadah Inklusif Industri Kreatif Digital
Baca juga: XL Axiata Hadirkan XL Smart Hydroponics, Solusi IoT untuk Urban Farming
Baca juga: BREAKING NEWS: Gedung Kedutaan Arab Saudi di Belanda Ditembaki OTK