SERAMBINEWS.COM, DEPOK - Polisi menangkap J, tersangka pembunuhan berencana terhadap kakaknya sendiri, D, di rumah kontrakan di Gang Kopral Daman, Jalan Raya Muchtar, Sawangan Baru, Depok, Jawa Barat.
J menguburkan jenazah kakaknya itu di bawah lantai rumah kontrakan tersebut.
Keduanya merupakan tukang bakso yang menyewa rumah kontrakan tersebut.
Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah menyampaikan, tersangka membunuh saudara kandungnya itu karena didorong rasa kesal.
"Ceritanya tersangka ini sudah memiliki pacar, si kakaknya belum memiliki calon".
"Adiknya ingin segera nikah namun tidak bisa nikah sebelum kakaknya nikah," kata Azis kepada wartawan, Kamis (19/11/2020).
Tersangka lalu beberapa kali mendesak abangnya agar segera menikah.
Namun yang didesak justru merasa tersinggung dan kerap naik pitam selama dua bulan sebelum pembunuhan itu terjadi.
"Di situlah kemudian, menurut alasan tersangka, dia melakukan pembunuhan terhadap kakaknya. Tapi akan kami dalami lebih lanjut," ujar Azis.
J mengakui, dia membunuh kakaknya karena didorong amarah.
Ia menghabisi nyawa saudaranya itu dengan menghajarnya pakai tabung gas elpiji dan membekapnya dengan bantal.
"Kadang suka marah-marah nggak jelas, terus kadang kalau salah sedikit saja langsung membentak, langsung marah," ujar J.
Azis mengatakan, J dijerat dengan Pasal 338 dan 340 KUHP, yaitu pembunuhan berencana dengan ancaman 15 tahun bui hingga hukuman mati.
Konferensi pers pengungkapan kasus pembunuhan berencana oleh tersangka berinisial J terhadap kakaknya, D di Polres Metro Depok, Kamis (19/11/2020). J coba menyembunyikan mayat kakaknya dengan mengubur jasad itu di bawah lantai rumah kontrakan yang mereka sewa bersama di Sawangan Baru, Depok, Jawa Barat.(Dok. Polres Metro Depok)
Diketahui, mayat yang sempat menggerkan warga itu akhirnya berhasil dievakuasi pada Rabu (18/11/2020) sekitar pukul 23.44 WIB tengah malam.
Mayat berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan dibalik keramik rumah kontrakan.
Polisi akhirnya berhasil mengungkap misteri temuan mayat laki-laki dikubur di bawah lantai rumah kontrakan tersebut.
Kamis (19/11/2020) petang, pelaku diringkus di bilangan Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor.
Kapolres Metro Depok Kombes Azis Andriansyah mengungkapkan, pelaku merupakan adik korban.
"Korban adalah sdr. D yang tinggal bersama adiknya di rumah kontrakan tersebut, dan diduga pelakunya adalah si adiknya itu, berinisial J," ujar Azis kepada wartawan, Kamis.
"Setelah dilakukan pemeriksaan, betul dia mengaku melakukan tindak pidana tersebut," lanjutnya.
Fakta baru terungkap setelah pelaku berhasil ditangkap polisi.
Ternyata pelaku selain membunuh dan menguburkan mayat kakaknya di kontrakan, pelaku juga pernah melakukan aksi yang sama terhadap korban lain.
Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah mengungkapkan bahwa J, pembunuh yang mengubur mayat kakaknya di rumah kontrakan di Sawangan, Depok juga melancarkan aksi yang sama terhadap korban lain di Bogor.
"Ada hasil keterangan yang mencengangkan ternyata dia juga melakukan kejahatan yang sama beberapa saat yang lalu," kata dia kepada wartawan, Kamis (19/11/2020).
Sebagai informasi, J ditangkap polisi di kawasan Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor petang tadi.
Pelaku ditangkap tak sampai 24 jam sejak temuan mayat kakaknya yang ia bunuh di rumah kontrakannya di Gang Kopral Daman, Jalan Raya Muchtar, Sawangan Baru, Depok, Jawa Barat pada Rabu (18/11/2020) malam.
Menurut Azis, kakaknya justru merupakan korban kedua pembunuhan yang dilakukan J.
"Dia juga mengaku telah menyembunyikan korban kedua tersebut, (polisi) sudah proses pencarian lokasi penguburan yang kedua di wilayah Bogor, dan saat ini sedang proses penggalian," jelas Azis.
"Yang pertama kali dibunuh justru korban kedua yang ditemukan," imbuhnya.
Yang jelas, korban ditemukan dikubur di bawah lantai dengan sejumlah bekas kekerasan seperti luka lebam di dada dan gigi yang rontok.
Baca juga: Pembunuh Tukang Bakso yang Kubur Mayat di Kontrakan Ternyata Adiknya, Pelaku Juga Kubur Korban Lain
Baca juga: Pembunuh yang Kubur Mayat di Kontrakan Ditangkap Polisi, Pelaku Ternyata Adik Korban
Kronologi penemuan jenazah Sukiswo (60), pemilik rumah kontrakan itu, merupakan penemu pertama jenazah korban.
Menurut penuturan pemilik rumah kontrakan Sukiswo (60), rumah itu memang disewa oleh 2 orang asal Bogor.
Sukiswo mengenal mereka sebagai tukang bakso.
Setelah menghuni rumah kontrakan sejak medio Juli, salah satu dari mereka mengemas seluruh barang, sebelum pergi dan menitipkan kunci kepada tetangganya Minggu lalu.
Mayat itu ditemukan ketika istri Sukiswo memintanya memperbaiki toilet rumah kontrakan tersebut karena tersumbat.
"Tapi, setelah saya lihat, ada ubin lantai yang warnanya beda. Maka saya curiga dengan lantai itu," kata Sukiswo kepada wartawan, Rabu malam.
"Saya cek, saya pukul-pukul, memang kopong, sehingga saya putuskan untuk membongkarnya," lanjutnya.
Pembongkaran dimulai sekira pukul 14.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
Setelahnya, Sukiswo berhenti sejenak untuk menunaikan salat ashar dan melakukan aktivitas lain.
Ia kemudian melanjutkan pembongkaran setelah salat magrib.
"Setelah sekian dalam itu tidak ditemukan apa-apa, tapi setelah kita lihat ada semen dan sampah semen yang tidak lengket dengan tanah, ini mencurigakan buat saya.
Akhirnya saya lanjutkan gali lagi," ungkap Sukiswo.
Ia lalu menancapkan linggis dan membetotnya agar struktur di bawah lantai itu semakin lekas terbongkar.
"Begitu saya goyang-goyangkan linggis, ada bau. Setelah itu saya lapor ke Pak RT dan RW," kata Sukiswo.
"Baru setelah dilanjutkan menggali sedikit lagi, kelihatan ada seperti dengkul, tapi belum pasti, tapi kelihatannya seperti itu (dengkul)," imbuhnya.
Kepolisian yang menerima laporan pun tiba di lokasi.
Penggalian kemudian dikerjakan bersama dengan tim identifikasi, hingga ditemukan tulang tersebut betul bagian dari sosok mayat yang dikuburkan dalam posisi duduk mencangkung.
Sebagian pakaian korban masih tersisa meski jasad itu sudah berkalang tanah.
Baca juga: Disperindagkop Bangun Kios Kuliner di Depan Terminal Terpadu Sigli
Baca juga: Fakta Josua Hutagalung Temukan Batu Diduga Meteor, Jatuh Menimpa Rumahnya dan Dibeli Rp 200 Juta
Baca juga: Anggota Parlemen Jerman Mendesak Pemerintah Larang Gerakan Srigala Abu-abu Turki
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kesal Dihalangi Menikah, Motif Adik Bunuh Kakak di Kontrakan di Depok"