Oleh karena itu penderita diabetes harus senantiasa menjaga kadar gula darah dalam tubuhnya.
SERAMBINEWS.COM - Tahukah Anda bagaimana penyakit stroke.
Kabarnya bisa berakhir dengan kelumpuhan.
Ketahui sejak dini gejala-gejala stroke pada penderita diabetes.
Penderita diabetes pasti merasa khawatir jika suatu waktu dapat terserang stroke.
Oleh karena itu penderita diabetes harus senantiasa menjaga kadar gula darah dalam tubuhnya.
Stroke adalah suatu kondisi di mana suplai darah ke otak terpengaruh.
Stroke terkadang dapat menyebabkan kerusakan permanen termasuk masalah komunikasi, kelumpuhan, dan masalah penglihatan.
Baca juga: Biker Alami Slip hingga Oleng & Ditabrak Pikap, Benda di Tas Pinggang Korban Bikin Polisi Terkejut
Baca juga: Annisa Pohan Ulang Tahun ke-39, Kenang Kelahirannya di Boston, Begini Ceritanya
Baca juga: BREAKING NEWS - Alami Kecelakaan di Aceh Tamiang, Pengendara Asal Langsa Didapati Miliki Senjata Api
Faktor risiko stroke mirip dengan faktor risiko gangguan jantung.
Secara statistik, penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi meninggal akibat penyakit jantung dan stroke dibandingkan masyarakat umum.
Dengan menjaga kestabilan gula darah, tekanan darah dan kolesterol, penderita diabetes dapat meningkatkan peluangnya untuk mencegah stroke.
Apa itu stroke?
Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu dan jaringan otak rusak.
Dua jenis utama stroke adalah:
Iskemik - yakni bekuan darah terbentuk di otak. Ini menyumbang sekitar 8 dari 10 kasus stroke.
Haemorrhagic - yakni pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan pendarahan otak.
Stroke dapat sangat merusak secara fisik, tetapi juga dapat menyebabkan masalah mental pada pikiran atau ucapan.
Gejala Stroke
Wajah - stroke akan sering mempengaruhi otot-otot di satu sisi wajah yang menyebabkan mulut atau mata terkulai kebawah berbeda dengan sisi yang tidak terkena.
Lengan - seseorang yang mengalami stroke mungkin tidak dapat mengangkat salah satu lengannya.
Bicara - bicara cadel mungkin merupakan tanda stroke.
Waktu - mengacu pada kebutuhan akan tindakan segera, segera hubungi layanan kesehatan jika satu atau lebih gejala muncul
Gejala stroke lainnya mungkin termasuk:
Mati rasa atau kelemahan tiba-tiba di satu sisi tubuh
Kebingungan
Kesulitan melihat
Pusing
Kehilangan keseimbangan
Visi ganda
Sakit kepala parah
Terkadang orang mungkin mengalami stroke tanpa sepenuhnya menyadari bahwa mereka pernah mengalaminya.
Jenis stroke ini disebut serangan iskemik transien (TIA) dan kadang-kadang disebut sebagai 'mini-stroke'.
NHS menyatakan bahwa mungkin ada hingga 65.000 orang yang terkena TIA setiap tahun tetapi banyak dari mereka tidak dilaporkan.
Apakah Anda berisiko terkena stroke?
Memiliki diabetes meningkatkan risiko stroke.
Faktor lain yang meningkatkan risiko stroke termasuk:
Merokok
Kegemukan
Memiliki tekanan darah tinggi
Peningkatan kadar kolesterol darah
Asupan alkohol yang berlebihan
Memiliki riwayat keluarga penyakit jantung atau stroke
Apa kaitan stroke dan diabetes?
Orang dengan diabetes menghadapi kemungkinan lebih besar terkena stroke, penyakit jantung, atau serangan jantung.
Diabetes UK menyatakan bahwa penderita diabetes memiliki risiko penyakit kardiovaskular hingga lima kali lebih tinggi, yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Bagaimana caranya mencegah stroke?
Mengelola diabetes dan komplikasi diabetes secara ketat akan membantu menurunkan kemungkinan stroke.
Dengan menjaga gula darah, tekanan darah, dan kolesterol dalam kisaran target, Anda dapat mengurangi risiko stroke.
Berhenti merokok dan mencapai serta mempertahankan berat badan yang sehat juga akan membantu menurunkan risiko stroke.
Diagnosa stroke
Stroke dapat didiagnosis menggunakan sejumlah teknik berbeda. Dokter mungkin menguji perubahan fungsi tubuh.
Pemindaian CAT dan MRI memberikan gambaran tentang otak, dan pemeriksaan ultrasonografi akan menunjukkan penyimpangan di arteri karotis.
Pengobatan Stroke
Untuk mengobati stroke iskemik (bekuan darah di otak), obat yang disebut alteplase dapat diberikan untuk membantu menghilangkan bekuan darah dan meminimalkan kerusakan.
Obat perlu diberikan dalam waktu 4 setengah jam setelah stroke terjadi, jadi semakin cepat Anda mendapatkan perawatan darurat, semakin besar peluang untuk menangani stroke.
Sebagai alternatif, opsi bedah dapat membantu membuka penyumbatan pembuluh darah.
Perawatan stroke hemoragik melibatkan proses yang disebut kraniotomi di mana lubang kecil dibuat di tengkorak, darah dikeluarkan dari otak, dan pembuluh darah yang pecah diperbaiki.
Terapi rehabilitasi juga dapat memulihkan fungsi dan membantu orang untuk mempelajari kembali keterampilan kunci.
Obat-obatan, seperti antikoagulan, obat tekanan darah atau statin, dapat diresepkan untuk membantu mencegah kambuhnya stroke.
Perubahan Gaya Hidup
Berhenti merokok, merencanakan makan, melakukan aktivitas fisik, dan pengobatan semuanya akan membantu mengelola kadar gula darah, tekanan darah, dan kadar kolesterol. (*/diabetes.co.uk)
Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Kenali Gejala-gejala Stroke yang dapat Sebabkan Kelumpuhan, Simak Cara Pencegahan dan Pengobatannya,