Karena berdoa itu adalah bacaan untuk menjaga kebaikan dan mencegah terjadinya keburukan.
SERAMBINEWS.COM- Jika ada kerabat kita sakit maka dianjurkan mengunjunginya.
Alangkah baiknya jika kita berdoa dalam situasi apapun. Baik saat sehat maupun tidak.
Karena berdoa itu adalah bacaan untuk menjaga kebaikan dan mencegah terjadinya keburukan.
Dengan berdoa kita memohon dan mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Tak hanya doa untuk melakukan aktivitas. Ini adalah doa untuk orang yang sedang sakit. Kita berdoa agar penyakit orang itu akan dapat terangkat.
Baca juga: Pengalaman Lalu, SBY Cerita Pernah Gagal Jadi Wapres pada 2001 Mendampingi Megawati
Baca juga: Ini Doa Sesudah Sholat Dhuha Beserta Arti Bahasa Indonesia & Keutamaan Melaksanakannya
Baca juga: Hukum Utang-Piutang, Pandangan Islam Soal Siapa Menanggung Utang Orang yang Meninggal Dunia
Dikutip dari nu.or.id, berikut beberapa doa yang dilafalkan Nabi Muhammad SAW untuk mendoakan orang sakit.
1. Menurut hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA, doan ini dibaca Rasulullah SAW untuk keluarganya.
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا
Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā’an lā yughādiru saqaman.
Artinya, “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 113).
2. Menurut Abu Dawud dan At-Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW, membaca doa sebanyak 7 kali di hadapan orang sakit. Doa ini, diharapkan dapat mengangkat penyakit yang diderita orang tersebut.
أَسْأَلُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَ العَرْشِ العَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
As’alullāhal azhīma rabbal ‘arsyil ‘azhīmi an yassfiyaka.
Artinya, “Aku memohon kepada Allah yang agung, Tuhan arasy yang megah agar menyembuhkanmu,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 114).