Kajian Islam

Apa Hukum Meminta Agar Dimasukkan Kerja oleh Orang Dalam? Berikut Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustaz Abdul Somad Batalkan Seluruh Jadwal Dakwahnya

SERAMBINEWS.COM - Memiliki pekerjaan dengan gaji memadai adalah impian setiap orang.

Setelah lulus sekolah atau kuliah, hampir setiap orang berbondong-bondong untuk melamar pekerjaan.

Tak jarang, proses mencari pekerjaan menimbulkan rasa tertekan atau bahkan stres tersendiri.

Adapun mereka yang tak pernah meningkuti seleksi dapat masuk ke dalam sebuah instansi baik negeri atau swasta.

Mereka biasanya mengandalkan ‘orang dalam’ sebagai jalan mereka untuk bisa bekerja.

Perbuatan ini adalah bagian dari Nepotisme.

Hal ini tampaknya lumrah dan menjadi sesuatu hal yang biasa dilakukan oleh mereka.

Namun bagaimana pandangan islam dalam melihat hal ini?

Baca juga: Hukum Pakai Pakaian Hitam Saat Melayat Orang Meninggal, Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Seseorang menanyakan persoalaan nepotisme kepada Ustadz Abdul Somad atau UAS

“Apa hukumnya kalau kita minta tolong keluarga untuk memasukkan kita pekerjaan? Saya ingin minta tolong Om saya untuk membantu masukkan honor dinas,” bunyi pertanyaan itu.

Menanggapi pertanyaan itu, lewat tayangan Youtube Ustadz Abdul Somad Official, UAS menjawab bahwa perbuatan itu adalah zalim.

“Ada orang lain yang punya kemampuan IP (Indeks Prestasi)-nya tinggi, jurusannya sesuai, cukup syarat (untuk bekerja disitu)”

“Tapi kemudian karena kedudukan Anda dekat dengan kepala dinas, maka orang yang layak tadi tergeserkan,” terang UAS.

UAS secara tegas menjawab bahwa “Takutlah kamu pada perbuatan zalim,”

Baca juga: Hukum Membaca Doa Iftitah dalam Sholat, Jika Tidak Dibaca Sahkah? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

UAS kemudian mengutip sebuah Hadist, “Dari Jabir bin ‘Abdillah bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللّهِ أَنّ رَسُولَ اللّهَ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «اتَّقُوا الظُّلْمَ. فَإِنّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. وَاتَّقُوا الشُّحَّ. فَإِنّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ ». رواه مسلم

“Berhati-hatilah terhadap kezhaliman, sebab kezhaliman adalah kegelapan (yang berlipat) di hari Kiamat.

Dan jauhilah kebakhilan/kekikiran karena kekikiran itu telah mencelakakan umat sebelum kamu”. (H.R.Muslim)

“Lalu kamu mendapatkan gaji, uang tunjangan, THR, maka semuanya menjadi haram,” jelas UAS.

UAS lalu mengumpakan pekerjaan itu sebesar ‘sayap nyamuk’ lalu menyebabkan seseorang masuk kedalam neraka.

“Hanya karena setengah sayap nyamuk. Berebut sayap nyamuk menyebabkan orang masuk ke dalam neraka,” jelasnya.

UAS kemudian mengingatkan kepada umat manusia untuk takut kepada Allah.

Baca juga: Begini Pendapat Ustaz Abdul Somad Terkait Ritual Tolak Bala di Danau Bungara

Doa Apabila Menemukan Orang yang Zalim

Dalam ajaran islam, sifat zalim adalah kebalikan dari sifat adil.

Sifat zalim ini hanya dimiliki oleh orang-orang yang hatinya busuk dan buruk.

Di antara ciri-ciri orang zalim yakni gemar melakukan kemungkaran, senantiasa mengingkari kebenaran dan suka membuat pembenaran.

Orang itu juga gemar berperilaku tercela sepertia suka menganiaya.

Zalim melambangkan kekejaman, tidak berperikemanusiaan, senang melihat orang dalam penderitaan dan kesengsaraan,

melakukan kemungkaran, penganiayaan, kemusnahan harta benda, serta ketidakadilan.

Pada dasarnya sifat zalim merupakan sifat yang keji dan hina, dan sangat bertentangan dengan aqidah manusia, yang seharusnya menggunakan akal untuk melakukan kebaikan.

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Selalu Tidur Miring ke Arah Kiblat, UAS Ungkap Ingat Cerita Masa Lalu

Nah bila bertemu dengan orang yang memiliki ciri-ciri zalim, Islam mengajarkan kita untuk membaca doa agar dijauhkan atau dilindungi dari kezaliman orang tersebut.

Sebelum membaca doa ini, dianjurkan kepada kita untuk membaca ayat qursi terlebih dahulu. 

Berikut doa saat berhadapan dengan orang zalim:

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ, يَا بَدِيْعَ السَّمَاوَاتِ وَ اْلأَرْضِ, يَا ذَا الْجَلاَلِ وَ اْلإِكْرَامِ, أَسْأَلُكَ بِحَقِّ هَذِهِ اْلآيَةِ الْكَرِيْمَةِ وَ مَا فِيْهَا مِنَ اْلأَسْمَاءِ الْعَظِيْمَةِ اَنْ تُلْجِمَ فَاخُ عَنَّا وَ تُخْرِسَ لِسَانَهُ حَتَّى لاَ يَنْطِقُ اِلاَّ بِخَيْرٍ اَوْ يَصْمُتْ, خَيْرُكَ يَا هَذَا بَيْنَ عَيْنَيْكَ وَ شَرُّكَ تَحْتَ قَدَمَيْكَ.

Artinya:Wahai Yang Maha Hidup lagi Yang Maha Berdiri sendiri (mengurusi makhluk-Nya), wahai Pencipta langit dan bumi, dan wahai Tuhan Yang memiliki keluhuran dan kemuliaan.

Aku memohon kepada-Mu dengan perantaraan (ayat kursi) yang mulia ini dan rahasia yang tersembunyi di balik al-asmaul a’zham,

kiranya Engkau mengendalikan mulutnya dariku dan menjaga (mengunci) lisannya sehingga tidak mampu berbicara kecuali yang baik-baik atau diam.

Kebaikanmu, wahai orang (yang sedang aku hadapi ini), terbayang jelas di depan kedua matamu dan kejahatanmu berada (terinjak) di bawah kedua telapak kakimu.

Baca juga: Bagaimana Cara Membedakan Antara Bisikan Hati dan Bisikan Setan? Begini Jawaban Ustadz Abdul Somad

Disebutkan di dalam kitab Abwabul Faraj, bahwa di antara keistimewaan ayat kursi bagi orang yang hendak menemui orang yang zalim, hendaklah ia membaca ayat kursi saat menemuinya.

Kemudian setelah selesai, ia hendaknya membaca doa di atas, maka mulut orang itu seakan-akan terkunci,

tidak berkutik dan berani macam-macam, serta tidak akan berhasil melaksanakan rencana jahatnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkini