Pada setiap malam Tahun Baru Masehi, kita bisa melihat banyak kaum muslimin dari semua kalangan tua dan muda ikut berpartisipasi dalam meramaikan berbagai kemaksiatan yang terjadi di malam itu dari berdesakannya kaum laki laki dan perempuan yang kadang dibarengi dengan minuman keras.
Dan tidak jarang diwarnai dengan bentrok di antara mereka.
Baca juga: Orang Tua Benci Habaib (Dzurriyah Nabi SAW), Bagaimana Anak Bersikap? Simak Penjelasan Buya Yahya
Sungguh, ini adalah musibah yang sangat menyedihkan bagi kaum muslimin karena saat ini kecintaan umat sudah banyak berubah, kecintaan dan kekaguman mereka mulai berubah.
Banyak anak-anak muslim yang lebih gandrung dengan cara dan budaya orang-orang kafir.
Mereka tenggelam dalam lautan kelalaian, sehingga mereka pun tidak menyadari dan merasakan makna hadits
“Engkau akan dikumpulkan bersama orang yang engkau cintai” Jika demikian, artinya umat terpuruk.
Sungguh sangat dikhawatirkan kelak kita tidak bisa berkumpul dengan Rasulullah SAW di saat kita lebih cinta kepada tradisi yang bertentangan dengan syariat Rasulullah.
Nabi SAW pernah bersabda: “ Man tasyabbaha biqoumin fa huwa minhum…” (Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia akan masuk ke dalam golongan mereka ).
Artinya, di saat kita cinta dan bangga kepada Rasulullah SAW, dan berusaha untuk membela dan mengkutinya, maka dijanjikan oleh Rasulullah SAW kelak kita akan menjadi orang yang berkumpul bersama rombongannya Rasul SAW.
Baca juga: Hukum Melamakan Rukuk dan Tahiyat Akhir, Begini Penjelasan Buya Yahya
Akan tetapi di saat kita selalu mengikuti tradisi orang-orang kafir, berbangga gaya hidup mereka, maka tanpa kita sadari kita sudah masuk ke dalam golongan mereka dan masuk ke wilayah kemurkaan Allah SWT.
- Pantaskah sebagai bahan renungan ketika kita mengaku sebagai seorang muslim akan tetapi tradisi yang kita banggakan adalah tradisi orang kafir?
- Pantaskan ketika kita mengaku sebagai seorang muslim umat Nabi Muhammad SAW kita masih mengidola kepada musuh-musuh Nabi Muhammad SAW?
- Pernahkan kita bercita-cita agar kita bisa hidup mulia di dunia dengan membela agama Rasulullah SAW dan agar kelak bisa berkumpul bersama Rasulullah?
- Tidak malukah kita dengan para sahabat, yang masih saja menangis ketika diceritakan tentang hari kiamat, padahal amal meraka sudah sangat banyak. Apakah kita sudah lupa, bahwa ketika tahun semakin bertambah maka umur kita semakin berkurang?
- Akankah kita akan terus berbuat dosa dengan budaya tahun baru nasehi yang selalu identik dengan huru-hara dan kemaksiatan?
Baca juga: Massa Usir Pendemo yang Menolak Habib Rizieq di Banda Aceh
Demikian penjelasan Buya Yahya terkait umat muslimin menyambut tahun baru masehi. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
Baca juga: BERITA POPULER - Fakta Kisah Ayah dan Anak Pemulung di Banda Aceh Hingga FPI Aceh Siap Menerima HRS
Baca juga: BERITA POPULER – Kapolda Beri Ultimatum, Wanita BAB di Dalam Bus, Reza Laskar FPI Menyusul Sang Ayah
Baca juga: BERITA POPULER – Pemilik Warung Menangis Didatangi Kapolda, Salon Angle Disegel Hingga Divonis Mati