Baca tanpa iklan
Laporan Misran Asri | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Perampokan disertai pembunuhan yang menimpa Nurhayati (62) seorang pensiunan guru.
Peristiwa sadis tersebut terjadi di Kompleks Perumahan Guru, Gampong Mibo, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh, Jumat (25/12/2020) siang tadi.
Kejadian itu masih terus didalami oleh polisi.
Para saksi dari keluarga korban, mulai Syarbini (67), suami serta anak-anak korban serta sejumlah dari tetangga almarhumah turut dimintai keterangan.
Baca juga: Ini Dugaan Motif Pembunuhan Pensiunan Guru di Kompleks Mibo Banda Aceh
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto SH, melalui Kasat Reskrim, AKP M Ryan Citra Yudha, SIK yang dihubungi Serambinews.com, mengatakan petugas masih mendalami kasus perampokan disertai pembunuhan tersebut.
Pada saat ditanyakan, apa ada yang tahu atau mendengar suara kasak-kusuk saat peristiwa pembunuhan itu terjadi, menurut AKP Ryan, tidak ada seorang pun yang tahu.
"Tidak ada tetangga yang mendengar teriakan korban," kata mantan Kasat Reskrim Polres Aceh Tamiang ini.
Menurut Kasat Reskrim Polresta ini, korban pertama kali ditemukan dalam keadaan telungkup di lantai ruang tengah rumah.
Baca juga: VIRAL Suami Bkin Drama Menangis saat Bayar Pinjaman pada Istri, Minta Pinjam Balik untuk Beli Joran
Kondisi korban masih mengenakan mukena putih saat ditemukan oleh suaminya, Syarbini, yang baru pulang Shalat Jumat.
Pada saat ditemukan, Syarbini melihat mulut istrinya itu disumpal plastik serta kondisi kamar tidurnya dalam kondisi berantakan.
Baca juga: Kilas Balik Tsunami Aceh 2004 - Saat Titiek Puspa Menangis di Aceh
Melihat kondisi tersebut, terang AKP Ryan, suami korban menghubungi anak-anaknya dan melaporkan kejadian tersebut ke petugas Kepolisian.
Korban Nurhayati, diduga sempat mengalami kekerasan, sebelum dirampok dan dibunuh oleh tersangka yang belum teridentifikasi identitasnya itu.
Barang-barang berharga dan uang yang diperkirakan senilai Rp 9.950.000 hilang dalam peristiwa tersebut.(*)
Baca juga: Kisah Pasien Enggan Lepas Tangan Dokter: Sebenarnya Lebih Baik Saya Tidak Mengingat Apapun