SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Lebih dari 300 pengungsi Suriah terpaksa mengungsi dari kamp di Lebanon utara.
Seusai kobaran api mengamuk dan membakar tenda sampai rata dengan tanah, kata pejabat PBB dan Lebanon.
Kebakaran pada Sabtu (26/12/2020) malam berkobar selama empat jam dan petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkannya.
Kebakaran terjadi setelah perkelahian antara sebuah keluarga Lebanon di al-Miniyeh di utara negara itu dan warga Suriah yang tinggal di kamp.
Seorang pejabat Lebanon mengatakan tentara sedang menyelidiki penyebab kebakaran.
Baca juga: Jet Tempur Israel Terbang Rendah di Lebanon, Warga Melihat Rudal di Langit
Dilansir AP, tentara juga melakukan penggerebekan untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab atas pertengkaran itu.
Khaled Kabbara, juru bicara Badan Pengungsi PBB di Lebanon utara, mengatakan sekitar 375 orang tinggal di permukiman informal yang terletak di sebidang tanah sewaan.
Dia mengatakan seluruh kamp dibakar hingga rata dengan tanah.
Kabbara mengatakan empat orang terluka dalam kebakaran itu dan dirawat di rumah sakit dengan luka ringan.
Dia mengatakan beberapa penduduk kamp kembali untuk melihat apakah ada yang bisa diselamatkan dari api.
Sebagian besar pengungsi mencari perlindungan di permukiman informal terdekat lainnya.
Beberapa dari masyarakat lokal juga menawarkan tempat berlindung, kata Kabbara.
Baca juga: Lebanon Akan Audit Bank Sentral, Syarat Dapatkan Bantuan Internasional
Kabbara mengatakan pertengkaran antara penduduk dan pengungsi Suriah sering kali berdampak buruk bagi komunitas secara keseluruhan.
Ketegangan biasa terjadi di Lebanon antara warga dan pengungsi Suriah yang melarikan diri dari perang di negara mereka.
Lebanon menampung lebih dari 1 juta pengungsi, hampir seperempat dari populasi negara itu yang berpenduduk 5 juta jiwa, membebani infrastruktur negara yang sudah rapuh.