Perawat Putus Tangan

Penyebab Perawat RSUTP Abdya Putus Tangan Masih Dibalut Misteri, Begini Kondisi Luka Korban

Penulis: Zainun Yusuf
Editor: Jalimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anna Mutia (28), perawat di RSUTP Abdya, dalam kondisi tidak sadarkan diri dan lengan sebelah kanan putus total, ditemukan tergeletak di atas jalan Desa Ujong Padang, Kecamatan Susoh, Senin (28/12/2020). Korban sedang mendapat pertolongan di Ruang IGD RSUTP setempat sebelum dirujuk ke Banda Aceh

Korban dirujuk ke Banda Aceh pada Senin siang, sekitar pukul 11.30 WIB. “Lengan korban yang telah putus juga dibawa sekalian. Mudah-mudahan bisa disambung kembali,” ungkapnya.     

Belum terungkap penyebab tangan perawat itu putus total sehingga seperti dipantau Serambinews.com di kalangan masyarakat bekembang beragam daguan dengan motif berbeda.

Dugaan pertama, perawat tersebut mengalami kecelakaan lalu lintas, tapi dugaan ini sangat sangat lemah dan aneh. Soalnya, tidak ditemukan luka lain pada tubuh korban, selain luka pada tangan yang putus.

Baca juga: Tersisa Lima Warga Lhokseumawe yang Terkonfirmasi Covid-19, yang Dirawat Nihil

Baca juga: Cegah Covid-19, Kodim 0108/Agara Ajak Warga Gunakan Masker di Lokasi Objek Wisata

Sepmor yang dikendarai korban juga tidak mengalami kerusakan berarti.  Padahal, korban mengalami luka sangat serus, malahan lengan kanan sampai putus total. Selain itu, kondisi jalan di TKP bagus karena sudah beraspal sehingga kecil kemungkinan terjadi kecelakaan tunggal.     

Dugaan kedua, korban mengalami penganiayaan dengan senjata tajam atau peristiwa pembacokan oleh pelaku yang belum diketahui. 

Dugaan penganiayaan dengan senjata tajam ini bisa karena motif perampokan atau jambret, dan bisa juga motif yang lain dengan latarbelakang tertentu.   

Dugaan penganiayaan motif perampokan atau jambret muncul, karena TKP merupakan daerah sepi sehingga dinilai rawan aksi jambret dengan sasaran para pengguna jalan.

Konon, lintasan tersebut sering dijadikan jalur pelarian pelaku jambret. Aksi jambret memang rawan terjadi di kawasan Jalan Raya, antara Desa Geulima Jaya sampai Desa Ujong Padang (kawasan rumah sakit), Kecamatan Susoh oleh pelaku yang menggunakan sepmor.

Aksi jambret dilaporkan sering terjadi pada malam hari di jalan raya kawasan itu, korbannya sering menimpa tenaga medis RSUTP Abdya. Sukses menjalankan aksinya, pelaku tancap gas dengan sepmor melalui Simpang Ujong Padang, Kecamatan Susoh.

Baca juga: Komnas HAM Temukan Proyektil dan Selongsong Peluru dalam Kasus Penembakan Pengawal Habib Rizieq

Baca juga: VIDEO Kisah Sukses Babinsa dan Warga Budidaya Ikan di Aceh Utara, dari 6 Keramba Menjadi 72

Jalur ini menuju Desa Ie Mameh, selanjutnya tembus ke Desa Rumoeh Panyang dan Krueng Batee (Jalan Nasional), Kecamatan Kuala Batee. Lalu, pelaku menghilang.   

Dugaan perawat tersebut korban pembacokan oleh pelaku jambret diperkuat bahwa luka pada lengan yang putus kondisinya sangat bersih (seperti terkena benda tajam). “Seperti sekali tebas saja putus,” kata salah seorang warga yang melihat kondisi tangan korban yang putus.

Namun, dugaan korban aksi jambret atau perampokan juga agak agak lemah. Sebab, barang-barang milik korban untuk sementara belum ada laporan yang hilang. Sepmor merek Honda Lexy yang dikendarai korban ditemukan tergeletak sebelah kiri jalan, sebuah tas kecil milik korban juga ditemukan di TKP.  

Jika motif perampokan dengan target yang sudah  jelas menunggu dalam semak sektar lokasi.

“Bisa saja, pelaku bersembunyi di semak-semak di TKP, namun setelah membacok lengan korban sampai putus dan korban terjatuh tak sadarkan diri. Pelaku  gagal mengambil barang-barang milik korban lantaran  ada pelintas lain yang lewat,” kata sebuah sumber berspekulasi.

Atau bisa jadi karena motif lain, sehingga setelah berhasil membacok korban yang menjadi sasaran, pelaku segera menghilang dalam semak-semak areal perkebunan sekitar lokasi kejadian.

Halaman
1234

Berita Terkini