Jamban ini dibangun sekelompok pemuda yang tergabung dalam Investasi Silaturahmi Tamiang (Invast)
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Tangis haru Gumun (69) pecah ketika menerima bantuan jamban dari sekelompok pemuda di Aceh Tamiang.
Meski didesain sederhana, jamban atau toilet ini tak lagi mengharuskan Gumun dan istrinya berjalan kaki 500 meter ketika akan membuang hajat.
Jamban ini dibangun sekelompok pemuda yang tergabung dalam Investasi Silaturahmi Tamiang (Invast) persis di halaman belakang rumah sederhana Gumun di Kampung Bandung, Manyakpayed, Aceh Tamiang.
Selama puluhan tahun, Gumun menempati rumah itu bersama istrinya.
Selama periode itu pula pasangan suami istri ini selalu membuang hajat di parit, akibat belum tersedianya jamban di rumah mereka.
Baca juga: Dishub Kota Tertibkan PKL
Baca juga: Rela Hilang Pekerjaan hingga Nazar Menyembelih Bebek
Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Kinerja Bank Aceh Syariah Tumbuh Positif
Mirisnya, letak parit yang dijadikan “toilet” umum itu berjarak sekira 500 meter dari rumah mereka.
“Dengan kondisi mereka yang sudah tua, jarak itu terbilang cukup jauh,” kata Humas Invast, Muliadi, Senin (11/1/2021).
Muliadi menjelaskan komunitasnya memang terbentuk untuk menjalankan misi membantu masyarakat miskin, khususnya membuat jamban dan renovasi rumah dan sesekali membagikan sembako ke sejumlah warga yang terdampak pandemi Covid-19.
“Pertengahan Desember 2020, tim survey kami ke rumah warga di Kampung Bandung dan mendapatkan rumah warga yang sangat memprihatinkan.
Kemudian berkoordinasi dengan KPA dan perangkat kampung untuk membantu membuat jamban,” ujarnya.
Ketua Ivsat, Surya Darma mengatakan pembangunan jamban di rumah Gumun ini mereka sebut “11th Social Project Youth Camp January 2021”.
Proses pembuatan jamban ini memakan waktu dua hari atau selesai pada Minggu (10/1/2021).
Surya menegaskan seluruh tahapan pengerjaan tidak menggunakan jasa tukang bangunan, melainkan memberdayakan tenaga anggota Ivsat.
“Secara kebetulan anak-anak Ivsat lulusan Teknik Sipil, sehingga banyak yang mengerti soal konstruksi bangunan,” jelasnya.
Sekjen KPA Wilayah Aceh Tamiang, Ilyas yang mendampingi proses pengerjaan sangat mengapresiasi kegiatan para pemuda ini karena diakuinya sangat bermanfaat.
Dia pun memastikan KPA Aceh Tamiang bersedia membantu kegiatan ini di masa mendatang. (*)