Jarak dari Indrapuri ke lokasi sekitar 15 km ke arah timur dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat.
Secara geografis, desa itu berada pada koordinat 5°22'59.83" LU dan 95°32'7.54" BT.
Penggunaan lahan di Lamkleng berupa permukiman, persawahan, dan kebun garapan berupa palawija (cabai, tomat, dan lain-lain), di samping sebagai pada penggembalaan ternak sapi dan kambing.
Baca juga: Rindukan Pelukan Ibu yang Telah Meninggal, Anak Autis ke Kuburan Peluk Batu Nisan Ibu
Secara khusus, Dr Nazli Ismail dari Prodi Magister Ilmu Kebencanaan USK menyarankan agar peternak jangan lagi menggembalakan ternaknya di sekitar tanah bergerak itu.
Terutama karena, bila hujan turun lebat lagi bisa-bisa terjadi longsoran baru yang lebih lebar dan lebih dalam sehingga dapat mengubur penggembala bersama ternaknya.
Ia juga menyarankan agar pemukim di lokasi terjadinya fenomena tanah bergerak itu segera mengungsi dan sebaiknya nanti jangan kembali lagi untuk bermukim di tempat tersebut. (*)
Baca juga: BERITA POPULER – Kematian Pramugari, Postingan Pramugara Sriwijaya, Pembunuhan Gadis Aceh di Medan