Inilah Pasien Pertama Covid-19, Sudah Satu Tahun Dicari Tapi Masih Belum Ditemukan

Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja lab Wuhan, Huang Yanling (kiri atas dan di bawah lingkaran merah, foto kanan) berfoto sebelum dia menghilang. Setahun dicari, Huang yang disebut sebagai pasien pertama atau 'patient zero; covid-19 belum juga ditemukan hingga kini.

SERAMBINEWS.COM - Pandemi Virus corona Covid-19 sudah satu tahun lebih berlalu.

Meski begitu,Covid-19 masih menjadi momok di berbagai negara di belahan bumi ini.

Hingga Senin (18/1/2021), sebanyak 95.424.549 jiwa penduduk dunia dinyatakan positif Covid-19 dan ada 2.038.504 jiwa dari seluruh dunia meninggal dunia karena virus ini.

Namun, ilmuwan masih mencari pasien pertama corona di dunia yang dikenal dengan istilah "patient zero".

Meski sudah setahun dicari dan namanya sudah diketahui, patient zero ini belum juga ditemukan.

Perburuan selama setahun untuk Huan Yanling, nama patient zero, terus berlanjut di tengah dugaan China menutup-nutupi setelah ilmuwan itu menghilang, dikutip Mirror, Minggu (17/1/2021).

Huang Yanling disebut sebagai Patient Zero dalam laporan online awal yang dibagikan secara luas di seluruh China Februari lalu, ketika virus mematikan itu pertama kali terungkap.

Peneliti, yang bekerja di Institut Virologi Wuhan ini diperkirakan menjadi orang pertama yang tertular Covid pada musim gugur 2019, sebelum diakui secara resmi.

Baca juga: VIRAL Baru Sehari Masuk Pusat Karantina, Suami Lihat List Nama Seperti Anak SD Nunggu Nilai Ujian

Baca juga: Hari Pertama Jadi Presiden Amerika Serikat, Joe Biden Cabut Larangan Masuk Negara Muslim

()Foto memperlihatkan Institut Virologi Wuhan China. Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo mengatakan para pekerja di Institut Virologi Wuhan jatuh sakit dengan gejala mirip Covid pada musim gugur 2019. (AFP VIA GETTY IMAGES)

Klaim tersebut menunjukkan adanya hubungan antara pandemi dan institut - yang menampung penyakit kelelawar zoonosis - dan memicu kekhawatiran bahwa virus tersebut telah bocor secara tidak sengaja selama percobaan.

Pejabat negara bagian dan agen lab disebut dengan cepat membuang laporan tersebut pada saat itu dan menghapusnya dari internet.

Mereka mengklaim Huang aman dan baru saja pindah pekerjaan, bahkan kantor berita China mengklaim telah berbicara dengan majikan barunya.

Tetapi China belum menghasilkan ilmuwan secara fisik meskipun banyak permintaan dari Departemen Luar Negeri AS untuk berhenti menyembunyikan informasi.

Baca juga: Kenali Sejak Dini, Inilah Ciri-ciri Anak Psikopat yang Bisa Terlihat Saat Usia 2 Tahun

Baca juga: VIDEO - Demi Kelancaran PELANTIKAN Joe Biden, Washington DC Dijaga Pasukan Garda Nasional AS

()China berada di bawah tekanan untuk mengungkap keberadaan pasien pertama, Huang.

Keengganan mereka memicu teori bahwa dia sudah meninggal atau ditahan oleh negara untuk menutupi peran institut dalam pandemi, lapor Mail on Sunday.

Negara itu sekarang berada di bawah tekanan yang meningkat untuk mengungkapkan bukti konklusif tentang keberadaan Huang dan asal sebenarnya pandemi.

Sebuah posting yang mengaku dari ilmuwan tersebut kemudian muncul di layanan pesan WeChat yang memberi tahu rekan-rekannya bahwa dia masih hidup dan mengklaim bahwa laporan tersebut salah.

Halaman
123

Berita Terkini