Komisi I DPRA Ajak Gubernur Ikut Perjuangkan Pilkada 2022: Jangan Seolah-olah Ini Kepentingan DPRA
Laporan Yocerizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Komisi I DPRA mengajak Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, agar bersama-sama memperjuangkan terlaksananya Pilkada 2022.
Karena secara konstitusi, tanggung jawab terbesar terlaksananya Pilkada berada di ranah Pemerintah Aceh, terutama soal penyedian dan keabsahan penggunaan anggaran.
“Kami di DPRA hanya menjalankan fungsi pengawasan agar poin-poin UUPA terimplementasi dalam pelaksanaan Pilkada Aceh,” kata Ketua Komisi I DPRA, Tgk Muhammad Yunus, dalam siaran persnya kepada Serambinews.com, Senin (8/2/2021).
Dia menyampaikan, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh pada tanggal 19 januari 2021 telah menetapkan tahapan pelaksanaan Pilkada Aceh 2022.
Penetapan tahapan tersebut dilakukan KIP Aceh setelah didesak oleh pihak DPRA.
Penetapan tahapan Pilkada 2022 itu telah kemudian memunculkan dinamika politik tersendiri, baik di Aceh maupun level nasional.
• Kasus Keributan di Pendopo Bupati Aceh Barat, Polisi Periksa Tgk Janggot Sebagai Tersangka
• Kapal Rusia Masuk Tanpa Izin, Lego Jangkar di Pulau Rusa, Ditpolairud dan TNI AL Lakukan Pemeriksaan
• BPMA: Kontrak Blok Singkil dan Meulaboh Ditargetkan 2022
Tgk Yunus mengakui bahwa selama ini DPRA merupakan pihak yang paling getol menyuarakan pelaksanaan Pilkada Aceh pada tahun 2022.
Namun belakangan, isu Pilkada Aceh juga telah mendapat respons dari pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan anggota DPR RI.
Sayangnya, hal itu justru berbanding terbalik dengan sikap di jajaran Pemerintah Aceh, khususnya Gubernur Nova Iriansyah.
Tgk Yunus menilai Gubernur sama sekali tidak tanggap, yang tercermin dari sikapnya yang hampir tak pernah mengeluarkan statement terkait agenda Pilkada.
Gubernur ia katakan, terkesan seperti buang badan terkait dengan dinamika dan permasalahan Pilkada Aceh.
“Jika ada permasalahan, Pak Nova harusnya berada di garda terdepan mencari solusi agar Pilkada tetap terlaksana,” ujarnya.
• China Tahan Jurnalis Australia, Dituduh Mengolok-olok Presiden Xi Jinping
• Manajer Pemakzulan DPR, Pengacara dan Jaksa Federal Sepakat Trump Bersalah Atas Kerusuhan di Capitol
• Wow, Banda Aceh Mulai Terapkan Home Cinema’ sebagai Media Belajar di SD dan SMP
Pilkada itu ia katakan, merupakan hajat seluruh rakyat Aceh dalam rangka pergantian kepemimpinan daerah.
“Jadi, jangan seolah-olah agenda Pilkada hanyalah hajat dan kepentingan DPRA semata,” timpal dia lagi.
Pihaknya juga mendengar kabar bahwa sampai hari ini Gubernur Aceh belum menerima KIP Aceh secara resmi untuk menerima penetapan jadwal Pilkada, wawlau KIP telah menyurati beberapa kali.
Pihaknya menilai Gubernur Aceh perlu untuk segera duduk bersama dengan DPRA dan KIP, dalam rangka mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi.
“Pak Gubernur juga perlu mengadakan rakor dengan bupati dan wali kota untuk menyamakan persepsi dan membuat kesepakatan bersama terkait agenda Pilkada. Sehingga antara Pemerintah Aceh dan Kabupaten/Kota tidak berjalan sendiri-sendiri,” saran Tgk Yunus.
Jika permasalahannya terkait dengan kendala regulasi dan kebijakan Pemerintah Pusat, Tgk Yunus mengatakan, DPRA siap mendampingi Gubernur menghadap Menteri Dalam Negeri dan Komisi II DPR RI untuk berkoordinasi.
• VIDEO Runtuhan Gletser Ciptakan ‘Tsunami Himalaya’ Terjang Uttarakhand
• Korban Ledakan Gletser Himalaya Mulai Ditemukan, Ratusan Orang Masih Dinyatakan Hilang
• Miswar Fuady, PNA Tambah Satu Nama Lagi Sebagai Calon Wakil Gubernur Aceh
“Pak Nova harus hadir dan memimpin sendiri upaya lobi-lobi tersebut. Jangan biarkan isu Pilkada terus menerus jadi wacana liar di ruang publik,” tuturnya.
Tgk Yunus menegaskan, memperjuangkan Pilkada 2022 merupakan kewajiban Pemerintah Aceh dan DPRA. Karena itu dibutuhkan kekompakan keduanya untuk mewujudkan hal itu.
“Jika Pemerintah Aceh dan DPRA kompak, Insya Allah agenda Pilkada akan tetap terlaksana pada tahun 2022,” demikian Tgk Yunus.(*)
• Berbagi Pengalaman Setelah Divaksin, Gubernur Aceh: Alhamdulilah tidak Ada Efek Samping
• TA Khalid kepada Menteri Pertanian: Hati Rakyat Aceh Sangat Sakit Apabila Diberi Harapan Palsu
• Abu Janda Ungkap Pernyataan Mengejutkan, Akui Dibayar Mahal untuk Jadi Influencer Jokowi