SERAMBINEWS.COM - Apakah anda sering buang air kecil atau kencing sampai berulang kali di malam hari ?
Apakah kondisi itu terus terjadi sampai membuat waktu tidur malam Anda terganggu karena harus bangun berulang kali untuk buang air kecil ?
Waspada, kondisi itu bisa jadi adalah tanda-tanda gejala hipertensi.
Normalnya, sepanjang tidur di malam hari seseorang bisa tidak kencing sama sekali.
Masih dianggap wajar jika ada keinginan untuk buang air kecil di malam hari sepanjang waktu tidur.
Namun jika harus berulang kali ke kamar mandi untuk kencing hingga membuat tidur terganggu, dalam dunia medis ini disebut nokturia.
Dikutip dari Kompas.com, sebuah penelitian di Jepang menunjukkan kondisi sering kencing di malam hari merupakan tanda gejala hipertensi.
Baca juga: 11 Komplikasi Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai, Mulai dari Serangan Jantung Hingga Tulang Keropos
Baca juga: Darah Tinggi Kambuh, Terasa Sakit Kepala, Turunkan Tensi Darah Pakai Bahan Alami Ini
Lalu, apa itu nokturia ?
Melansir Cleveland Clinic, nokturia adalah suatu kondisi yang menyebabkan seseorang sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil atau kencing.
Bagi orang normal, biasanya mereka hanya terbangun satu kali di malam hari untuk kencing.
Tapi bagi orang yang mengalami nokturia, mereka bisa kencing 6 hingga 8 kali di malam hari.
Kondisi ini menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia dan bisa terjadi pada pria maupun wanita, terkadang karena alasan yang berbeda.
Baca juga: Tiga Pemuda di Bener Meriah Diduga Gilir Anak Gadis 14 Tahun dalam Mobil dan Gubuk
Sering kencing dan Hipertensi
Melansir Kompas.com, riset yang dipresentasikan di 83rd Annual Scientific Meeting of the Japanese Circulation Society pada 2018 menunjukkan, nokturia berkaitan dengan hipertensi dan asupan garam berlebihan.
Sebagaimana dilansir dari Medical News Today, peneliti dari Tohoku Rosai Hospital Jepang menganalisis tekanan darah dan frekuensi kencing 3.749 penduduk setempat.
Data menunjukkan, responden yang bangun untuk kencing di malam hari memiliki peluang hipertensi 40 persen lebih tinggi.
Perwakilan peneliti Dr. Mutsuo Harada menyebut, hasil simpulan penelitian timnya dipengaruhi faktor gaya hidup, termasuk asupan garam, etnis, dan latar belakang genetik.
Baca juga: 4 Langkah Atasi Tekanan Darah Tinggi, Tak Usah Terburu-buru Minum Obat Kimia
"Asupan garam rata-rata di Jepang cukup tinggi. Bisa sampai 10 gram per hari, atau dua kali lipat rata-rata asupan garam per gari dunia," jelas peneliti.
Menurut Harada, temuan riset timnya bisa menjadi tambahan penyebab sering kencing di malam hari, yang sebelumnya tidak terkait dengan hipertensi.
Hipertensi kini diidap lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia.
Penyakit tekanan darah tinggi ini juga menjadi biang utama kematian dini karena memicu penyakit jantung dan stroke.
Gaya hidup sehat, termasuk pembatasan asupan garam, tidak merokok, melakoni pola makan sehat, mengindari alkohol, dan menjaga berat badan ideal bisa jadi cara mencegah hipertensi.
Baca juga: Mayat Ibu dan Anak Ditemukan di Simpang Jernih, Korban Dikenal Baik dengan Masyarakat
Penyebab sering kencing
Ada banyak kemungkinan penyebab nokturia, tergantung dari jenisnya.
Namun penyebab umumnya karena terlalu banyak minum dan konsumsi asupan berkafein.
Di luar kondisi itu, sering kencing di malam hari biasanya diidap ibu hamil atau kalangan lansia yang fungsi berkemihnya terganggu.
Selain itu, sering kencing di malam hari juga bisa jadi gejala suatu penyakit.
Melansir Cleveland Clinic, berikut ini adalah penyebab nokturia berdasarkan jenis-jenisnya.
Baca juga: 6 Manfaat Kesehatan Luar Biasa dari Garam Hitam atau Kala Namak, Cocok Bagi Penderita Darah Tinggi
1. Poliuria
Orang dengan poliuria bisa kencing lebih dari 3.000 mL dalam 24 jam.
Kondisi ini biasanya disebabkan karena terlalu banyak air yang disaring oleh ginjal.
Poliuria bisa juga terjadi jika ada sesuatu di dalam urin seperti gula (gluklosa) yang membuat volume urin banyak keluar.
Penyebab poliuria bisa dikarenakan asupan cairan tinggi, diabetes (tipe 1 dan 2 ) yang tidak diobati, diabetes insipidus dan diabetes gestasional, yakni kondisi kadar gula tinggi yang terjadi selama kehamilan.
2. Poliuria nokturnal
Bagi yang terkena poliuria nokturnal akan mengalami kondisi volume urin yang tinggi hanya pada malam hari.
Sedangkan pada siang hari, volume urin mereka normal atau berkurang.
Hal ini biasanya karena adanya retensi cairan pada siang hari yang sering menumpuk di kaki atau tungkai.
Baca juga: Risiko Penyakit Ginjal dari Diabetes, Hipertensi Hingga Pengaruh Keturunan
Baca juga: Minum Obat Gula dan Hipertensi Terlalu Banyak Bisa Merusak Ginjal? Begini Penjelasan Ahli
Kemudian saat tubuh berbaring untuk tidur, gravitasi tidak lagi menahan cairan itu di bagian kaki.
Kondisi ini membuatnya masuk kembali ke pembuluh darah dan disaring oleh ginjal sehingga menghasilkan urin.
Penyebab poliuria nokturnal bisa dikarenakan oleh :
- Gagal jantung kongestif
- Edema pada ekstremitas bawah (pembengkakan pada kaki)
- Gangguan tidur, seperti apnea tidur obstruktif (pernapasan terganggu atau berhenti berkali-kali saat tidur)
- Obat-obatan tertentu, termasuk diuretik (pil air), glikosida jantung, demeclocycline, lithium, methoxyflurane, phenytoin, propoxyphene, dan vitamin D yang berlebihan.
- Terlalu banyak minum sebelum tidur, terutama kopi, minuman berkafein atau alkohol
- Banyak mengonsumsi makanan tinggi natrium.
Baca juga: Selain Garam, Makanan Berlemak dan Berminyak Wajib Dihindari Penderita Hipertensi
3. Frekuensi kencing nokturnal
Mereka yang lebih sering kencing di malam hari mungkin karena urin yang dikeluarkan sedikit atau dalam jumlah kecil.
Jumlah total urin yang diproduksi tidak meningkat.
Hal ini biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan sepenuhnya sehingga terisi lebih cepat (volume kandung kemih rendah).
Hal ini juga dapat terjadi karena gangguan sulit tidur yang membuat seseorang terbangun karena satu alasan.
Namun mereka kemudian pergi ke kamar mandi, karena berpikir bahwa alasannya terbangun untuk buang air kecil.
Penyebab ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih bisa dikarenakan obstruksi kandung kemih atau hiperplasia prostat jinak (laki-laki), yakni pertumbuhan prostat non-kanker berlebihan yang menghalangi aliran urin.
Baca juga: Begini Kronologi Kesehatan Kak Seto hingga Didiagnosis Kanker Prostat
Sementara penyebab kandung kemih tidak dapat terisi penuh dapat meliputi :
- Aktivitas kandung kemih berlebihan (spasme kandung kemih).
- Infeksi kandung kemih atau infeksi saluran kemih berulang.
- Peradangan kandung kemih (bengkak).
- Sistitis interstisial (nyeri pada kandung kemih).
- Keganasan kandung kemih.
- Apnea tidur obstruktif.
Baca juga: BERITA POPULER - Kisah Pria Turki Jemput Jodoh Ke Aceh Hingga Kapal Rusia Masuk Aceh Tanpa Izin
Baca juga: BERITA POPULER - Janda Melahirkan, Pergi ke Turki Jemput Jodoh sampai Nenek Dibuang Keluarga
Sebelum buru-buru mendiagnosis diri sendiri dengan suatu penyakit karena sering kencing di malam hari, baiknya lebih dulu mengecek kondisi tubuh.
Terutama melakukan pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, cek asupan minuman apakah berlebihan, konsumsi kafein, dan obat.
Jika tidak ada kondisi khusus yang mendasari dan menduga ada masalah kesehatan terkait sering kencing, baiknya segera memeriksakan diri ke dokter. (Serambinews.com/Yeni Hardika)