Kisah Nyata

32 Tahun Terpisah, Hamzah Bertemu Keluarganya karena Google Maps, Sempat Mengira Hilang Saat Tsunami

Penulis: Zainal Arifin M Nur
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hamzah (61) (kanan) dan adiknya Zulfikar (kiri) ditemui Serambinews.com, di Lhokseudu, Aceh Besar, Kamis (18/2/2021) pagi.

Pernikahan mereka berlangsung di kampung asal orang tua Hamzah, di Bireuen.

Pada tahun 1984, Hamzah bersama istrinya pergi ke kampung halaman orang tua istrinya di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Baca juga: VIDEO - Percakapan Anak pada Ibu Kenapa Mama Tidak Izinkan Ayah Nikah Lagi Respon Ibu Terkejut

Lima tahun berselang, Hamzah sempat kembali ke Aceh pada tahun 1989.

Hanya beberapa bulan, Hamzah kembali ke kampung halaman istrinya Erni di Sungai Jariang, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam.

Kali ini dia sempat mengajak adiknya Safaruddin, untuk jalan-jalan dan melihat peluang bekerja di Bukittinggi.

Namun, setelah beberapa minggu, Safaruddin memutuskan kembali ke Aceh.

Sejak kepulang Safaruddin ke Aceh pada tahun 1989 itu lah, Hamzah yang telah menetap di Sungai Jaring Bukit Tinggi dan bekerja sebagai petani, kehilangan kontak dengan keluarganya.

Hanya Safaruddin satu-satunya yang tahu nama desa tempat Hamzah tinggal.

Ketiadaan telepon dan keterbatasan ekonomi, membuat Hamzah benar-benar terputus hubungan dengan keluarganya.

(Zainal Arifin/Bersambung)

Baca juga: Gagal Investasi UEA, Aceh Singkil Dapat Udang Vaname Seribu Hektar

Baca juga: Ini Pernyataan Dayana yang Bikin Netizen Indonesia Kecewa, Ramai-ramai Pilih Unfollow Instagramnya

Baca juga: Terseret Kasus Narkoba, Segini Jumlah Harta Kompol Yuni: Punya Utang Ratusan Juta

Berita Terkini