Internasional

Kamp Pengungsi Keluarga ISIS di Suriah Jadi Ajang Pembantaian, 20 Orang Tewas Ditembak

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para wanita penghuni dari eks wilayah yang dikuasai ISIS di Suriah berbaris mendapatkan bantuan di kamp Al-Hol di Provinsi Hassakeh, Suriah pada 31 Maret 2019.

SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Kamp pengungsi keluarga ISIS di Suriah telah menjadi tempat pembantaian oleh sejumlah pria bersenjata tak dikenal.

Dilaporkan, kematian terus bertumpuk, seorang polisi ditembak mati dengan pistol yang dilengkapi peredam suara.

Seorang pejabat lokal ditembak mati dan putranya terluka, serta seorang pria Irak dipenggal.

Secara total, 20 pria dan wanita tewas bulan lalu di kamp yang luas di Suriah timur laut yang menampung keluarga kelompok ISIS.

Pembunuhan di kamp al-Hol - hampir tiga kali lipat kematian pada bulan-bulan sebelumnya.

Sebagian besar diyakini dilakukan oleh militan ISIS yang menghukum musuh, dianggap mengintimidasi siapa saja yang keluar dari garis ekstremis mereka, kata pejabat Kurdi Suriah.

Lonjakan kekerasan telah meningkatkan seruan bagi negara-negara untuk memulangkan warganya yang mendekam di kamp, ​​rumah bagi sekitar 62.000 orang.

Baca juga: ISIS Dituduh Melakukan Pemenggalan di Kamp Pengungsi Suriah

Pemulangan itu telah melambat secara dramatis karena epidemi virus Corona,

Dilansir AP, Kamis (18/2021), jika dibiarkan di sana, ribuan anak di kamp berisiko menjadi radikal, pejabat lokal dan PBB memperingatkan.

“Al-Hol akan menjadi rahim yang akan melahirkan generasi baru ekstremis,” kata Abdullah Suleiman Ali, peneliti Suriah yang fokus pada kelompok jihad.

Sudah hampir dua tahun sejak koalisi pimpinan AS merebut sebagian besar wilayah yang dikuasai oleh kelompok ISIS.

mMengakhiri kekhalifahan yang dideklarasikan sendiri yang mencakup sebagian besar Irak dan Suriah.

Perang brutal selama beberapa tahun membuat otoritas Kurdi sekutu AS mengendalikan Suriah timur dan timur laut, dengan kehadiran kecil beberapa ratus pasukan Amerika yang masih dikerahkan di sana.

Sejak itu, militan ISIS yang tersisa telah bersembunyi di wilayah perbatasan Suriah-Irak, melanjutkan pemberontakan.

Meskipun serangan di Suriah lebih rendah daripada di akhir 2019, sel-sel tidur ISIS terus menyerang pasukan pemerintah Suriah.

Halaman
123

Berita Terkini