Nadiem Kucurkan Dana BOS Rp 52 Triliun, Bisa untuk Biayai Prokes Belajar Tatap Muka

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tribunnews/Jeprima Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim saat mengikuti Rapat Kerja (Raker) perdana dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019). Raker tersebut beragendakan perkenalan dan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengalokasikan anggaran sebesar Rp 52,5 triliun untuk dana bantuan operasional sekolah (BOS) 2021.

Anggaran itu akan disalurkan kepada total 216 ribu satuan pendidikan secara langsung melalui rekening sekolah.

"Di 2021 ini kita menyediakan dana BOS kepada 216 ribu satuan pendidikan dengan alokasi Rp 52 triliun," kata Nadiem dalam konferensi pers virtual, Kamis (25/2/2021).

Jumlah itu sebenarnya turun dibanding anggaran BOS pada 2020 sebesar Rp 54,32 triliun dan dibagikan kepada total 45,4 juta jiwa.

Meski begitu, kata Nadiem, pihaknya tahun ini telah mengubah mekanisme besaran santunan kepada siswa penerima BOS.

Ia menjelaskan bahwa perubahan besaran jumlah santunan BOS yang dibagikan akan bervariasi alias tidak seragam setiap daerah. Angkanya akan didasarkan pada letak atau keberadaan suatu daerah.

Baca juga: Nadiem Makarim Tantang Mahasiswa Mengajar di SD Terpencil, Dapat Bantuan Uang Kuliah dan Biaya Hidup

Baca juga: Putra Mahkota Bahrain Telepon PM Israel, Bahas Ancaman Program Nuklir Iran

Baca juga: Komnas KIPI: 64 Persen Lebih Penerima Vaksin Covid-19 Alami Stres, Ada yang Muntah dan Sesak Napas

Jadi nantinya para siswa terutama yang berada di daerah terluar, tertinggal, atau di wilayah Timur bisa mendapat santunan lebih besar hingga angka Rp1,9 juta.

Jumlah itu meningkat dari besaran santunan yang diterima siswa pada 2020 sebesar Rp900 ribu.

"Berita terbaik bagi banyak daerah terutama terluar dan tertinggal di Indonesia adalah satuan biaya BOS, tidak lagi seragam," kata Nadiem.

Menurut Nadiem, kebijakan itu mengacu pada indeks kebutuhan hidup di setiap daerah.

Nadiem menyebut di beberapa daerah terutama di wilayah Indonesia Timur, mereka hidup dengan biaya di atas rata-rata lantaran ongkos distribusi yang mahal.

Mantan bos Gojek itu mencontohkan, siswa di SD Inpres Tanah Merah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur pada 2021 akan menerima 940 ribu atau meningkat 5-6 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp900 ribu.

Atau, kata dia, siswa di SD YPPK Sanepa Kabupaten Intan Jaya, Papua, akan menerima santunan BOS hingga 1,9 juta dengan peningkatan meningkat 117 persen.

Baca juga: Nelayan Temukan Ikan Hiu Berwajah Mirip Manusia, Sempat Dibuang karena Takut

Baca juga: Pendukung Junta Militer Myanmar Serang Demonstran Anti-Kudeta, Puluhan Orang Terluka

Baca juga: Riska Fitria Tewas Dibunuh Oknum Polisi, Ternyata Berencana Menikah Tahun Ini, Tangis Sang Ibu Pecah

"Bayangkan, sebelumnya kita tidak mengambil faktor bahwa untuk membangun sesuatu di daerah bisa saja satu setengah kali lebih mahal dari daerah lainnya, dan kita tidak mengikuti faktor ini," kata dia.

Nadiem juga menginginkan sebagian dana BOS 2021 itu dialokasikan untuk menyediakan fasilitas protokol kesehatan di sekolah.

Halaman
12

Berita Terkini