Lembaga Keuangan Syariah

Pengembangan Perbankan Syariah Hadapi Banyak Tantangan, Diferensiasi Produk Bisa Jadi Kunci Sukses

Editor: Taufik Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manajemen PT Bank Syariah Indonesia Regional 1 Aceh foto bersama di halaman depan Kantor Cabang BSI Diponegoro, Banda Aceh, seusai mengikuti peresmian bank tersebut secara virtual, Senin (1/2/2020).

“Sinergi sangat penting dilakukan untuk mempercepat pengembangan, karena ekosistem ekonomi syariah sangat luas,” ujar dia.

Sedangkan untuk perizinan, OJK berkoordinasi dengan Bank Indonesia agar bisa satu atap sehingga lebih transparan, cepat dan mudah dilacak.

“Selain itu, peningkatan meningkatkan awareness masyarakat dalam kerangka ekosistem ekonomi syariah juga akan dilakukan,” ujar dia.

Sedangkan pengawasan perbankan, menurut Heru memiliki tantangan tersendiri karena menghadapi perkembangan teknologi digital.

Pengembangan teknologi digital kata Heru, tidak boleh mendisrupsi pengembangan perbankan.

"Cyber security harus bisa kita atasi agar digitalisasi bisa berkembang tapi transaksi tetap aman,” ujar dia.

“Pengawasan OJK dalam masa pandemi sudah menggunakan teknologi. Data bank, kecerdasan buatan menjadi hal pokok untuk mendukung pengawasan offside yang lebih baik,” ujar dia.

Baca juga: VIDEO - Viral, Toyota Yaris Berlapis Emas dan Berlian Senilai Rp 40 Miliar

Baca juga: Shin Tae-yong Ingin timnas U-22 Indonesia Tampilkan Perfoma Terbaik saat Laga Lawan Bali United

Baca juga: VIDEO Pendukung Donald Trump Berunjuk Rasa di Times Square Hingga Terjadi Keributan

Bukan masalah baru

Ekonom dari Institute for Development Economics and Finance (Indef) Fauziah Rizki Yuniarti mengatakan hambatan perkembangan bank syariah yang disebutkan OJK sebenarnya bukan masalah baru, namun longstanding issues yang sudah lama dihadapi industri ini.

Beberapa masalah bahkan sudah disebutkan dalam roadmap pengembangan perbankan syariah 2015-2019.

“Kemungkinan salah satu penyebabnya adalah belum ada insentif yang signifikan sehingga memotivasi pemain pada ekosistem ekonomi Islam untuk mengatasi masalah tersebut,” ujar dia.

Solusinya kata dia adalah ada satu institusi yang fokus memperbaiki, mencari solusi masalah-masalah yang sebenarnya sudah terdeteksi lima tahun lalu.

“Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) sudah mengemban beberapa peran penting dalam mengatasi isu-isu tersebut,”

“Namun, political power dari KNEKS belum cukup kuat memberi influential power yang signifikan di kancah perekonomian dan perbankan syariah nasional,” ujar dia.

Solusi lain usulan dia adalah Bank Syariah Indonesia (BSI), sebagai bank dengan modal kuat harus berani ambil langkah signifikan sehingga bisa mengambil porsi besar untuk membenahi industri perbankan syariah.

Baca juga: Darmizal, Pengusung Moeldoko di KLB Demokrat dan Sosok di Balik Kemenangan Jokowi

Baca juga: Kisruh Partai Demokrat, Mahfud MD: Sikap Pemerintah Sama Seperti Pak SBY Soal PKB Tahun 2008

Baca juga: Pendaftaran CPNS 2021 Sebentar Lagi Dibuka, Persiapkan Fisik dan Mental Sebelum Menjawab Soal CPNS

Halaman
1234

Berita Terkini