SERAMBINEWS.COM - Kebohongan seorang siswi berusia 13 tahun berujung pada pemenggalan seorang guru bernama Samuel Paty.
Kasus ini berawal dari siswi asal perancil Perancis tersebut hendak diskors dari sekolahnya lantaran berulang kali membolos sekolah.
Dilansir Kompas.com, karena tak ingin keluarganya tahu jika ia diskors, siswi itu pun mengarang sebuah cerita untuk disampaikan kepada ayahnya, Brahim Chnina.
Siswa itu menceritakan, guru sejarahnya bernama Samuel Paty menginstrusikan siswa Muslim untuk meninggalkan kelas, supaya sang guru dapat menunjukkan "gambar Nabi yang telanjang".
Siswi tersebut bahkan tidak mengira, kebohongannya akan berujung pada hal yang mengerikan.
Baca juga: VIDEO Polisi Israel Menahan Lima Anak Palestina Pencari Barang Bekas
Baca juga: Besok Jumat Terakhir di Bulan Rajab, Ini Daftar Khatib Jumat di Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Bireuen
10 hari usai hal itu, Samuel Paty pun dibunuh ketika berjalan pulang ke rumahnya di COnflans-Saint-Honorine, sekitar 30 kilometer dari Paris, pada 16 Oktober 2020.
Ia dipenggal oleh Abdullakh Anzorov, seorang teroris yang termakan kabar di media sosial.
Kabar itu menyatakan bahwa Samuel Paty menunjukkan kartun Nabi di depan kelas.
Melansir The Guardian, Abdullakh Anzorov menyogok dua murid untuk menunjukkan ciri-ciri Samuel Paty.
Lantas, keluarga Samuel Paty pun hancur, Perancis mengalami trauma, dan siswi tersebut beserta ayahnya menghadapi tuntutan pidana.
Baca juga: Kakek Tertimpa Kayu Saat Selamatkan Istri Ketika Rumah Terbakar Keluar RS, Warga Gotroy Bangun Rumah
Menyenangkan Ayahnya
Le Parisien mengungkapkan, siswi yang disebut Z itu mengaku menuduh Samuel Paty, Minggu (7/3/2021).
Surat kabar itu melaporkan, Z mengaku kepada hakim anti-teroris bahwa dia telah berbohong seperti dilansir The Guardian.
Z mengaku, ia bahkan tak berada di kelas saat Samuel Paty dituduh menunjukkan kartun Nabi kepada para muridnya dari media satire Charlie Hebdo.
Le Parisien menyatakan, Z berbohong karena ia ingin menyenangkan Chnina.