Adapun spirit keberagaman berarti bahwa Unimal bukan lagi aset Aceh Utara atau Aceh atau local centric, tapi menjadi aset nusantara.
Aset bangsa dengan beragam kebudayaan, tradisi, agama, keyakinan, dan cara pikir.
“Unimal bersiap untuk menjadi salah satu duta keberagaman, rumah damai bagi seluruh masyarakat di nusantara, dengan tetap mengedepankan identitas Aceh sebagai daerah yang Islami," ujarnya.
Nusantara atau archipelago berarti ruang pikir Unimal harus seluas samudera, sehingga
tidak terkekang dengan cara pikir jumud, eksklusif, anti-dialog dan kultural.
Kekuatan kosmologi Nusantara inilah yang ingin kembali direvitalisasi oleh Unimal, seperti semangat Kerajaan Samudera Pasai yaitu bentangan yang teramat luas, tidak tersekat-sekat oleh daratan yang terbatas.
“Mari kita sampaikan kepada khalayak ramai, kepada semua orang, kepada dunia tentang Universitas Malikussaleh lewat prestasi dan kerja-kerja besar yang bisa dilakukan dan diwujudkan oleh semua civitas akademikanya,” tutup Herman.(*)
Baca juga: Anak Didik Pemasyarakatan Dilatih Jadi Teknisi Ponsel
Baca juga: M Rizal Falevi Kirani: Tidak Ada Aturan untuk Menjenguk Narapidana
Baca juga: Kasus Covid-19 di Langsa Masih Stagnan, Positif 1 Orang dan Suspek 13 Orang, Ini Datanya