Baca tanpa iklan
SERAMBINEWS.COM - Kera Alami Obesitas Hingga Berat 20 Kg, Banyak yang Kasih Makan di Pasar Thailand
Seekor kera berusia 3 tahun yang dipelihara di pasar Thailand mengalami obesitas hingga lebih dari 20 kilogram setelah sering mendapatkan junk food oleh orang yang lewat.
Melansir Daily Mail pada Selasa (23/3/2021), primata yang memiliki nama Godzilla terlihat dalam sebuah video, mengenakan kaos ketat dan diikat di sebuah warung di distrik Min Buri, Bangkok, Thailand.
Penjaga toko, Manop, mengatakan bahwa dia mengadopsi Godzilla setelah ia ditinggalkan oleh pemilik kios sebelumnya.
Eksperimen Ia mengatakan telah memberi makan dan memperlakukan Godzilla dengan baik, tapi belum bisa mengendalikan berat badannya.
Baca juga: Jika Terpilih, Caleg di India Ini Bawa Warga Jalan-jalan Ke Bulan, Ini Janji Politiknya yang Lain
Menurut cerita, Godzilla ditemukan ketika ia masih sangat kecil.
Sejak itu, ia dibesarkan dengan diberi makan oleh manusia karena tidak bisa mencari makan sendiri di alam liar.
Berat badan Godzilla sekarang lebih dari 20 kilogram, yang mana biasanya bobot itu dimiliki oleh kera berusia antara 10-15 tahun.
Sementara, jika usia kera 3 tahun seperti Godzilla umumnya beratnya antara 8-10 kilogram.
Baca juga: Sejarah Indonesia Ekspor Opium, Untuk Gaji Pegawai Pemerintah Hingga Barter Dengan Senjata
Manop mengatakan bahwa Godzilla setiap pagi telah dilatih untuk berolah raga, tapi belum bisa mengurangi bobotnya.
"Saya membawa Godzilla ke pasar tempat saya bisa menjaganya. Saya tidak suka dia sendirian karena dia bisa stres," ujar Manop.
Ia menambahkan bahwa Godzilla biasa makan pemberian orang yang ia suka.
"Banyak orang mmeberi makan Godzilla, tapi dia hanya memakan dari orang yang ia suka.
Dia sangat cerewet dan bisa marah, jika ia tidak suka orang itu," ungkapnya.
Baca juga: Ditawarkan Jual Sabu Oleh Pria Tak Dikenal, Kini Wanita Hamil 9 Bulan Jalani Sidang Sendiri
Thailand adalah rumah bagi ratusan ribu monyet liar, termasuk owa, kera, lutung, dan kukang, yang berkeliaran bebas dan populer di kalangan wisatawan.