Oleh karena itu, seharusnya kita menghindar dan menjauhi hal itu dengan niat menggapai ridha Allah dan menjaga diri dari siksa-Nya.
Betapa banyak percakapan semacam ini telah menyeret pelakukan pada keburukan dan bencana, kemudian lahirlah hubungan kasih mesra, dan sebagian menyebabkan perkara yang lebih berat dari itu.
Baca juga: Perlu Diketahui Aktivitas yang Membatalkan Puasa dan yang Batal Pahala Puasa
Syekh Ibn Jibrin rahimahullah telah ditanya:
“Apa hukum chatting antara para pemuda dan pemudi, perlu diketahui bahwa chatting ini bebas dari kefasikan, bujuk dan rayu.”
Beliau menjawab: “Tidak dibolehkan seorang pun mengirim surat (chat) kepada wanita yang bukan mahram. Karena hal itu dapat menimbulkan fitnah.
Mungkin pengirim tulisan tersebut menyangka tidak akan terjadi fitnah.
Akan tetapi setan senantiasa menggoda, baik laki-laki tertarik dengan sang wanita dan wanitanya tertarik dengan sang lelaki.
Sungguh Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan orang yang mendengar Dajjal agar menjauhinya.
Beliau mengabarkan bahwa seseorang datang dalam kondisi beriman, akan tetapi Dajjal senantiasa menggodanya sampai dia terkena fitnah.
Perbincangan antara pemuda dan pemudi lewat chattingan mengandung fitnah dan bahaya yang besar.
Seharusnya dijauhinya, meskipun penanya mengatakan, bahwa disitu tidak ada bujuk rayu.“
Baca juga: Manfaat Puasa Ramadhan bagi Kesehatan Tubuh, Turunkan BB sampai Tingkatkan Kesehatan Jantung
Kedua, orang yang berpuasa diperintahkan untuk bertakwa kepada Allah Ta’ala dan melakukan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang.
Maksud puasa bukan hanya menahan makan dan minum.
Akan tetapi, maksudnya adalah merealisasikan takwa kepada Allah Ta’ala supaya kalian bertakwa, mendidik jiwa dan terlepas dari amalan-amalan hina dan akhlak tercela.
Oleh karena itu Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bersada: