SERAMBINEWS.COM - Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Achmad Riad mengatakan kapal angkatan laut mendeteksi sebuah objek dengan "resonansi magnet yang kuat" pada kedalaman 50 hingga 100 meter.
"Sebuah subjek yang diduga berasal dari kapal selam (Nanggala-402) terdeteksi," kata Achmad Riad dalam konferensi pers, Jumat (23/4/2021),
Mengutip CNN, Angkatan Laut mengharapkan kapal perangnya, Riguel, mencapai area pencarian pada Jumat.
Riguel dilengkapi dengan sonar berteknologi tinggi, yang menggunakan gelombang suara untuk menemukan objek, dan angkatan laut berharap dapat menemukan KRI Nanggala-402.
Nanggala-402 yang merupakan kapal selam buatan Jerman yang hilang kontak selama latihan militer di Selat Bali pada Rabu pagi.
Kapal tambahan dengan kemampuan berteknologi tinggi juga bergabung dalam upaya pencarian pada Jumat.
Tim pencari yang terdiri dari 21 kapal perang Indonesia, satu kapal selam dan kapal tambahan dari kepolisian dan departemen penyelamatan Indonesia.
Dua kapal perang Australia juga bergabung dalam upaya pencarian.
"HMA Ships Ballarat dan Sirius, keduanya saat ini berada di laut dalam penyebaran regional terpisah, membuat kecepatan terbaik untuk area pencarian," kata Departemen Pertahanan Australia dalam siaran pers Jumat.
Laksamana Muda Mark Hammond dari Satgas Australia menambahkan, pikirannya tertuju pada kapal selam KRI Nanggala, keluarganya, dan masyarakat Indonesia.
"Seperti biasa, kami siap membantu sesama pelaut di TNI AL," ujarnya.
• Dirjen Otda Tegaskan Pilkada Aceh 2024, Begini Tanggapan Ketua DPW NasDem dan PKS Aceh
• Tidur Usai Sahur, Seorang Istri Tiba-tiba Dicekik Suami: Mengaku Sering Diperlakukan Kasar
Di saat pencarian KRI Nanggala yang hilang kontak di perairan Bali, lima KRI terpantau di Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi, Kamis (22/4).
Lima KRI tersebut adalah KRI Karel Sasuit Tubun, KRI Layang, KRI Hasan Basri, KRI Hiu, dan KRI Singa.
AS Bantu Pencarian Nanggala-402
Sekretaris Pers Pentagon John Kirby pada Kamis (22/4/2021) menunggah cuitan di Twitter yang menegaskan bahwa pihak Amerika Serikat mengirim pesawat untuk membantu pencarian kapal selam Indonesia yang hilang.