Segera kami diam.
Dan hasilnya kata Gade dengan suara yang lebih halus, itula kedua gambar yang hari ini diyakini oleh banyak orang sebagai gambar kedua ulama besar.
“Itulah sebagian dari esensi sejarah” kata Gade.
Saya merenung kemudian bertanya “apakah Hasyimi salah” kepada Gade?
Gade mengatakan tidak sama sekali, dan ia bahkan memuji, “Hasyimi itu genius,” katanya.
Bagi Hasyimi, mungkin karena ia seorang seniman, yang terpenting adalah substansi pesan tentang siapa kedua tokoh secara paripurna.
Bahwa gambar itu tak lebih sebagai sarana untuk menyampaikan pesan itu.
Gade melanjutkan, sejauh tak ada gambar lain, sebagai alternatif maka gambar itulah yang benar, dan Hasymi mengakui itu kepada Gade pada tahun tahun 1990. Bukan main.
Baca juga: Kontroversi Hari Jadi Subulussalam, Ini Bukti Dokumentasi Surat Mantan Gubernur Prof Ali Hasyimi
UTU yang Beruntung
Apa yang terjadi dan dialami oleh USK dan UIN Ar-Raniry tidak dialami oleh Universitas Teuku Umar.
Kampus ini sangat beruntung memilih nama Teuku Umar dan memiliki paling kurang dua rektor pertama yang hebat, Alfian Ibrahim, dan Jasman J, Makruf.
Adalah Alfian yang bekerja keras dan mengerahkan segala potensi lokal yang ada dan jaringan provinsi dan nasional untuk membuat kampus itu dinegerikan.
Jasman J.Makruf adalah ilmuwan hebat yang juga kadang praktisi sekali waktu.
Ia adalah guru besar manajemen pemasaran dan tahu benar apa makna logo, image, dan identitas lembaga.
Saya haqqul yakin ia telah melumat habis buku-buku yang ditulis oleh Cornelissen, Van Reel, Argenti, atau Fombrun.