Berita Aceh Malaysia

Ketua SUBA Imbau Warga Aceh di Malaysia Tidak Pulang Lebaran Tahun Ini, Apalagi Melalui Jalur Ilegal

Penulis: Zainal Arifin M Nur
Editor: Zaenal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Sosialisasi Ummah Bansigom Aceh (SUBA), Bukhari bin Ibrahim.

SERAMBINEWS.COM – Ketua Sosialisasi Ummah Ban Sigom Aceh (SUBA) Bukhari Bin Ibrahim mengimbau warga Aceh di Malaysia tidak memaksakan diri pulang pada lebaran Idul Fitri tahun ini (1442 H/2021 M).

Imbauan ini disampaikan SUBA menyusul adanya informasi akan dilakukannya penutupan perbatasan Sumatera Utara dan Aceh, mulai tanggal 6-17 Mei 2001.

“Pikirkan baik-baik sebelum memutuskan pulang. Jangan sampai terkatung-katung di daerah yang tidak kita kenal,” ungkap Bukhari Ibrahim melalui pesan WhatsApp kepada Serambinews.com, Kamis (29/4/2021).

Untuk diketahui, saat ini tidak ada penerbangan langsung dari Malaysia ke Aceh.

Maskapai Air Asia telah menghentikan penerbangan langsung dari Kuala Lumpur – Banda Aceh, sejak Maret 2020, menyusul merebaknya kasus Covid-19 di dunia.

Semenjak itu, warga Aceh yang bepergian ke Malaysia, karena kepentingan bisnis maupun berobat, harus melakukan perjalanan melalui Bandara Kuala Namu Sumatera Utara.

Karena itu, jika warga Aceh di Malaysia ingin pulang ke Aceh pada tanggal 6 Mei dan seterusnya berpotensi akan tertahan di Sumatera Utara, menyusul ditutupnya seluruh jalan masuk ke Aceh, jalur utama maupun jalan alternatif atau jalan tikus.

Baca juga: Tokoh Aceh di Malaysia Datuk Mansyur Jalani Operasi Usus Buntu, Bukhari Ibrahim Mohon Doa dari Semua

Baca juga: Ketika Datuk Dr Mohd Ghazali Menelusuri Garis Silsilah Nenek Moyangnya yang Berasal dari Aceh

Jangan Gunakan Jalur Ilegal

Selain imbauan agar menunda mudik Lebaran, Bukhari juga memperingatkan warga Aceh di Malaysia, untuk tidak sekali-kali pulang dengan menggunakan jalur ilegal atau biasa disebut jalur belakang.

“Bagi yang telalu ingin balek ke kampung, kami nasihatkan tolonglah jangan mengambil jalan pintas, dengan cara melalui jalan tikus atau jalan gelap,” ungkap Bukhari.

Pria kelahiran Dama Pulo I, Idi Cut, Aceh Timur, 25 Februari 1974, ini mengatakan dalam beberapa hari ini pihaknya mendapatkan informasi banyak warga Indonesia yang mencoba pulang ke kampung melalui jalur ilegal, ditangkap oleh petugas Malaysia dan kemudian dijebloskan ke penjara.

Selain itu, tindakan pulang melalui jalur ilegal ini juga sangat membahayakan keselamatan jiwa dan harta benda.

“Sayangilah keluarga, jangan mempertaruhkan nyawa dan harta benda yang capek kita kumpulkan dengan kerja keras. Bersabarlah dan berdoalah agar wabah Covid-19 ini segera berakhir dan kehidupan kembali normal,” ujarnya.

“SUBA sentiasa komit untuk  membantu siapa saja yang bisa kami bantu dalam hal yang patut kami beri bantuan,” pungkas Bukhari Ibrahim.

Baca juga: Intens Bantu Warga Aceh di Malaysia

Baca juga: 50 Persen Lebih TKI di Malaysia Ilegal

Ditutup Pada Tanggal 6 Mei

Halaman
123

Berita Terkini