KUPI BEUNGOH

Khasiat Terapi Aromatik Minyak Nilam Aceh untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh di Masa Pandemi Covid-19

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Adinda Zahra Ayufi Ramadhani dan Dr dr Budi Yanti SpP (K).

Oleh: Adinda Zahra Ayufi Ramadhani dan Dr dr Budi Yanti SpP (K)*)

Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV-2 atau severe acute respiratory syndrome 2.

Penularan virus ini dapat terjadi melalui droplet dari batuk, bersin atau berbicara ketika seseorang melakukan kontak erat dengan orang yang terinfeksi SARS-CoV-2.

Peningkatan jumlah kasus aktif dan korban meninggal setiap harinya menunjukkan bahwa Indonesia khususnya Aceh harus terus melakukan pembenahan dalam penanganan Covid-19.

Terlebih lagi, SARS-CoV-2 merupakan salah satu jenis virus yang sangat mudah memperbaharui protein tubuhnya (mutasi genetik).

Siapapun kita memiliki peluang untuk terkena Covid-19, oleh karena itu kita berkewajiban memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, berolahraga dan melakukan aktivitas yang mendukung sistem kekebalan tubuh (imunitas).

Salah satunya adalah dengan menggunakan tanaman budi daya yang dihasilkan oleh kekayaan alam Aceh sendiri seperti Nilam atau Pogostemon cablin.

Baca juga: Lagi, ARC Nilam Aceh Menjadi Pusat Riset Terbaik di USK

Berbagai referensi menunjukkan bahwa Pogostemon cablin dapat dijadikan sebagai imunomodulator (memperkuat sistem imun) yang dapat meningkatkan imunitas tubuh terutama di saluran pernapasan, sehingga merutinkan penggunaan tanaman budi daya ini dapat dijadikan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh .

Aceh merupakan daerah penghasil Nilam terbesar di Indonesia, sekitar lebih dari 75 persen total Nilam Aceh merupakan komoditi ekspor Negara Indonesia.

Nilam Aceh merupakan terbaik kedua di dunia karena kualitas dan mutunya sangat unggul sehingga diakui di tingkat Internasional.

Banyak penelitian menyebutkan bahwa Pogostemon cablin mengandung sejumlah zat bioaktif yang dapat memberikan efek anti stress, anti influenza, antioksidan, anti mikroba, analgesik, antiinflamasi, anti trombotik dan anti emetik.

Nilam tersusun dari dua golongan senyawa yaitu hidrokarbon seskuiterpen (40-45 persen) dan hidrokarbon beroksigen (52-57 persen).

Salah satu kandungan yang termasuk ke dalam golongan hidrokarbon beroksigen adalah patchouli alcohol, sementara lainnya adalah senyawa alpha, beta pinen, limonene, kampen, alpha elemen, kariofilen, alpha dan beta patchoulen, gualen, allo-aromadendren dan gurjunen.

Senyawa bioaktif patchouli alcohol merupakan senyawa utama yang sangat diandalkan dari Nilam karena paling banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: ‘Tsunami’ Virus Corona Terus Menyebar, Kini Serangan Covid-19 Menyasar ke Sejumlah Negara di Asean

Dalam sejarah pengobatan Cina dan Ayurveda, Nilam juga telah banyak digunakan sebagai pengobatan herbal untuk mengobati pilek, diare, dermatitis, sakit kepala, demam dan meningkatkan nafsu makan.

Salah satu kandungan Nilam yaitu patchouli alcohol dapat menghasilkan minyak Nilam dan merupakan kandungan terbesar.

Nilam Aceh memiliki Kadar patchouli alcohol sangat tinggi mencapai 38 persen dibandingkan dengan wilayah lain.

Selain itu, Nilam Aceh memiliki 15 komponen yang dapat terdeteksi dengan fraksi titik didih sangat tinggi sehingga memiliki kemampuan menghambat laju pertumbuhan bakteri yang paling tinggi dibandingkan tanaman Nilam lainnya di wilayah Indonesia lainnya Sumatera Utara, Bali, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur).

Nilam Aceh ditanam di berbagai wilayah kabupaten ternyata memiliki keunggulan masing-masing.

Tanaman Nilam di Kabupaten Tapak Tuan merupakan Nilam dengan kualitas produksi paling bagus, Nilam Kota Lhokseumawe memiliki kadar minyak yang tinggi sedangkan Nilam dari kota Sidikalang memiliki sifat toleransi yang baik terhadap laju bakteri dan cacing atau parasit.

Terdapat lebih dari 140 seyawa yang berhasil diidentifikasi dari Nilam ini yaitu diantaranya beta-patchoulene, beta-elemene, 2-(1,4,4-trimethyl-cyclohex-2-enyl)-ethanol, trans-caryophyllene, alfa-guaiene, seychellene, alfa-humulene, alfa-patchoulene, alfa-gurjunene, alloaromadendrene, pogostone dan terdapat dua komponen dominan yaitu patchouli alcohol (32,60 persen) serta delta-guaiene (23,07 persen).

Baca juga: Lirik Nilam dan Sere Wangi, BUMD Sumatra Utara Jalin Kerja Sama Bisnis dengan ARC Unsyiah

Patchouli alcohol merupakan bahan aktif yang menjadi indikator dalam pembuatan minyak Nilam dan berperan sebagai imunomodulator yang dapat mengaktifkan sistem pengahncur bakteri oleh makrofag, memiliki kapasitas untuk mensintesis dan melepaskan antibodi seperti Immunoglobulin A (IgA) sebagai pertahanan tubuh terhadap antigen, bakteri, virus dan racun, memberikan efek relaksasi kuat, mampu menekan radikal bebas dari proses inflamasi sehingga dapat melindungi jaringan paru dari berbagai kerusakan.

Minyak Nilam juga memiliki efek anti stress. Seperti yang kita ketahui bersama, stress merupakan dampak dari kelelahan yang muncul secara langsung maupun tidak langsung dan dapat menjadi penyebab seseorang rentan terinfeksi berbagai penyakit menular seperti Covid19.

Pengunaan ekstrak alkohol dari daun Nilam dengan dosis 500 mg/kg dianggap cukup aman untuk menimbulkan efek relaksasi pada tubuh dan tidak menyebabkan kematian dan keracunan.

Selain sebagai anti stress, Nilam juga berfungsi sebagai anti influenza. Influenza sendiri merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh virus dan paling sering menginfeksi saluran pernapasan.

Senyawa oktaketida dalam minyak Nilam dapat menghambat enzim neuraminidase virus dengan potensi dua hingga empat kali lebih besar daripada obat anti virus yang biasa digunakan pada pengobatan HIV seperti Zanamivir.

Hambatan pada enzim ini menyebabkan virus tidak mampu menggandakan diri di saluran napas dan meluaskan infeksinya ke jaringan paru.

Nilam juga mengandung senyawa fenolik dan flavonoid yang memiliki efek antioksidan sehingga dapat menghambat proses kematian sel seperti nekrosis dan apoptosis yang dipicu oleh racun radikal bebas (hidrogen peroksida).

Baca juga: Covid-19 di India Makin Ngeri, 30.000 Orang Tewas/Hari Kena Varian B1617, Mayat Tertumpuk di Jalan 

Hambatan pada kematian sel ini memperkuat sistem imun tubuh untuk selalu waspada dari berbagai serangan infeksi virus atau bakteri.

Nilam dalam bentuk essential oil juga dapat melindungi kulit tubuh secara menyeluruh dari bahaya radiasi sinar UV.

Esktrak minyak Nilam juga memiliki efek menghambat pertumbuhan mikroba seperti Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Mycobacterium tuberculosis.

Minyak Nilam juga memiliki efek analgesik atau anti nyeri. Nyeri biasanya diawali dengan aktivasi nosireseptor dan merupakan gejala dari berbagai penyakit.

Minyak Nilam secara langsung dapat menghambat sejumlah asam asetat yang dihasilkan dari proses aktivasi nosireseptor.

Minyak Nilam juga berfungsi sebagai antiinflamasi. Kita ketahui bersama bahwa inflamasi (peradangan) dapat terjadi karena adanya interaksi lipopolisakarida sebagai komponen utama bakteri Gram-negatif dengan sel imun yaitu makrofag.

Sementara pada Covid-19, inflamasi dimulai pada saat virus menempel di mukosa saluran nafas, selanjutnya virus akan melepaskan toksinnya dan memicu berbagai reaksi radang seperti kemerahan, bengkak, rasa panas dan demam yang melanda seluruh tubuh.

Kandungan patchouli alcohol dan beberapa senyawa bioaktif lainnya dapat menghambat jalur peradangan seperti Siklooksigenase (COX) dan Lipoksigenase (LOX) pada inflamasi saluran nafas.

Minyak Nilam juga memiliki efek anti trombotik yaitu dapat mencegah agregasi Adenosine diphosphate (ADP) dan kolagen yang diinduksi trombosit.

Adanya kandungan ekstrak heksana pada daun Nilam dapat menekan aktivitas persarafan di saluran cerna sehingga bersifat efek anti emetik atau antimuntah.

Pemanfaatan minyak Nilam saat ini sudah banyak digunakan terutama dalam bentuk essential oil sebagai terapi aromatik, wewangian, kosmetik, produksi dupa dan penyedap makanan.

Kandungan Patchouli oil dari minyak Nilam tersusun dari senyawa 1,8-sineole yang dapat mengurangi radang di saluran pernapasan dan ditoleransi dengan baik pada pemberian inhalasi.

Teknik inhalasi atau menghirup udara yang mengandung aroma minyak Nilam ini dapat menjaga stabilitas kekebalan saluran pernapasan dari ancaman infeksi virus dan bakteri terutama di masa pandemi Covid-19.

Menghirup senyawa aromatik minyak Nilam sembari menjalankan aktivitas sehari-hari dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh terutama kekebalan di saluran pernapasan sehingga mengurangi kemungkinan penularan infeksi Covid-19, membantu menurunkan angka kejadian, angka kesakitan, dan pada akhirnya dapat juga menurunkan angka kematian Covid-19 di Aceh.

*) PENULIS adalah dokter alumni Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Berita Terkini