Internasional

Iran Siap Bebaskan Empat Warga AS, Barter dengan Empat Warganya, AS Menolak

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jubir Departemen Luar Negeri AS, Ned Price

SERAMBINEWS.COM, DUBAI - Pemerintah Iran siap membebaskan empat warga AS yang ditahan di penjara, jika AS juga pembebasan warga negaranya dengan jumlah yang sama.

Tetapi, Iran juga mensyaratkan pembekuan dananya di AS sebesar 7 miliar dolar AS harus dicairkan.

Teheran menegaskan membebaskan empat orang Amerika Serikat yang dituduh melakukan mata-mata.

Namun pemerintah AS membantah pertukaran sedang dalam pembahasan

TV pemerintah, mengutip seorang pejabat Iran, juga mengatakan warga negara Inggris-Iran Nazanin Zaghari-Ratcliffe akan dibebaskan setelah Inggris melunasi hutang peralatan militer kepada Teheran.

Seorang pejabat Kantor Luar Negeri Inggris mengecilkan laporan itu.

Iran dan kekuatan dunia sedang mengadakan pembicaraan untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 yang ditinggalkan Washington tiga tahun lalu.

Baca juga: Pemerintah Yaman Minta Iran Mendukung Perdamaian, Hentikan Pasokan Senjata ke Milisi Houthi

Para pejabat Iran kepada Reuters mengatakan kesepakatan sementara bisa menjadi cara mendapatkan waktu penyelesaian abadi yang melibatkan pencairan dana Iran yang diblokir AS.

"Presiden Joe Biden setuju membebaskan empat tahanan Iran yang dipenjara karena melanggar sanksi AS dengan imbalan empat mata-mata' Amerika," kata laporan TV pemerintah Iran pada Minggu (2/5/2021).

“Pelepasan Nazanin Zaghari dengan imbalan pembayaran utang Inggris sebesar 400 juta pound ke Iran juga telah diselesaikan," tambahnya.

Sumber itu juga mengatakan pemerintahan Biden telah setuju untuk membayar Iran 7 miliar dolar AS.

Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada Reuters: mengatakan:

"Laporan bahwa kesepakatan pertukaran tahanan telah dicapai tidak benar."

“Seperti yang telah kami katakan, kami selalu mengangkat kasus orang Amerika yang ditahan atau hilang di Iran."

"Kami tidak akan berhenti sampai kami dapat menyatukan kembali mereka dengan keluarga mereka."

Ron Klain, Kepala Staf Gedung Putih, juga membantah laporan tersebut.

Baca juga: Rekaman Menlu Iran Bocor, Presiden Hassan Rouhani Langsung Pecat Kepala Studi Strategis

“Sayangnya, laporan itu tidak benar, karena tidak ada kesepakatan untuk membebaskan keempat orang Amerika ini," kata Klain di CBS" Face the Nation. "

Teheran dan kekuatan telah bertemu di Wina sejak awal April untuk mengerjakan langkah-langkah yang harus diambil.

Menyentuh sanksi AS dan dugaan pelanggaran Iran terhadap kesepakatan 2015, untuk membawa Teheran dan Washington kembali ke kepatuhan penuh dengan perjanjian tersebut.

Iran mengatakan 20 miliar dolar AS dari pendapatan minyaknya telah dibekukan di negara-negara seperti Korea Selatan, Irak, dan China di bawah sanksi AS sejak 2018.

Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan, berbicara di "This Week" ABC mengatakan tidak ada kesepakatan yang dicapai dengan Iran di Wina.

“Masih ada jarak yang cukup untuk ditempuh untuk menutup celah yang tersisa,” ujarnya.

Baca juga: Biden Segera Kirim Delegasi Khusus ke Timur Tengah, Bahas Ancaman Program Nuklir Iran

“Dan celah itu adalah tentang sanksi apa yang akan ditarik kembali oleh Amerika Serikat dan negara-negara lain," tambahnya.

"Mereka membahas pembatasan nuklir yang akan diterima Iran dalam programnya untuk memastikan bahwa mereka tidak akan pernah bisa mendapatkan senjata nuklir," ujarnya.(*)

Berita Terkini