Ini karena kurang minum dapat menyebabkan dehidrasi sebagai salah satu faktor risiko batu ginjal.
SERAMBINEWS.COM - Bagaimana kesehatan Anda selama puasa.
Yuk, simak tips kesehatan supaya badan sehat saat puasa.
Nah, bagaimana tubuh Anda, apakah ada gejala batu ginjal.
Kurang minum bisa memicu terbentuknya batu ginjal.
Ini karena kurang minum dapat menyebabkan dehidrasi sebagai salah satu faktor risiko batu ginjal.
Menurut Urology Care Foundation, faktor risiko utama batu ginjal adalah volume urine rendah yang terjadi secara konstan.
Baca juga: Lagi, Golkar Aceh Salurkan APD untuk Nakes RSUZA dan RSUD Meuraxa
Baca juga: John Kei Minta Dibebaskan, Tak Pernah Berpikir Membunuh Nus Kei, Menyesali Kematian Anak Buah
Baca juga: Ketua Komisi VI DPRA Minta Pemerintah Kembali Fungsikan Pusat Layanan Autis
Nah, volume atau kelurahan urine yang rendah ini dapat disebabkan oleh dehidrasi akibat olahraga berat, bekerja atau tinggal di tempat yang panas, maupun kurang minum cairan.
Volume urine yang rendah berarti tidak ada cukup air untuk melarutkan mineral dalam urine, sehingga mineral dapat mengendap di ginjal, kemudian menjadi batu ginjal.
Oleh sebab itu, sangat disarankan bagi siapa saja untuk bisa mencukupi kebutuhan minum setiap harinya sebagai bagian dari cara mengurangi risiko terbentuknya batu ginjal.
Meningkatkan asupan cairan dapat membantu melarutkan mineral dalam urine.
Orang dewasa rata-rata disarankan untuk dapat mengonsumsi air putih 8-10 gelas atau 2 liter sehari.
Sementara, orang dewasa yang mengalami batu ginjal mungkin perlu minum lebih banyak air putih.
Penderita batu ginjal harus minum cukup setidaknya 3 liter air putih untuk menghasilkan setidaknya 2,5 liter urine setiap hari.
Merangkum Medicine Net, menjaga asupan cairan setiap hari memang menjadi cara yang baik untuk mencegah batu ginjal.
Tapi, perlu disadari bahwa kurang minum bukan satu-satunya faktor yang dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.