Sementara apda tahun 2019, Abu Sayyaf Group terlibat dalam 22 kekejaman dan 5 aksi teror pada tahun 2020.
Yang terakhir adalah dua ledakan di Brgy. Walled City di Jolo, Sulu pada 24 Agustus tahun lalu.
Menurut JTF Sulu, mereka ditugaskan oleh negara untuk melakukan operasi militer dan mengalahkan kelompok Abu Sayyaf.
Hal ini merupakan bagian dari mendukung proses perdamaian pemerintah dengan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF).
JTF Sulu berkontribusi secara signifikan bagi perdamaian, keamanan, dan upaya pembangunan Pemerintah di provinsi Sulu.
“Tindakan militer hanyalah faktor kecil dalam memerangi terorisme, faktor utama di sini adalah bantuan (dari Pemerintah Bangsamoro),” kata Vinluan.
“Kami membutuhkan bantuan Anda untuk mengakhiri konflik di Sulu,” kata Vinluan kepada pejabat BARMM.
Baca juga: Mohamad Khairuddin Bocah 11 Tahun Disandera Abu Sayyaf, Keluarga: Dia Ikut Pamannya Cari Ikan
Masa Transisi Bukan Jalur Mudah
Sementara itu, Kepala Menteri Bangsamoro, Ahod Ebrahim mengatakan, Pemerintah sementara Bangsamoro telah ditempatkan untuk memastikan bahwa rakyat mendapatkan perdamaian yang layak dan pembangunan berkelanjutan, setelah bertahun-tahun didera konflik dan kerusuhan.
“Ketika kami menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah pusat, kami tahu bahwa masa transisi ini bukanlah jalur yang mudah. Kami juga mengakui bahwa masih ada kelompok sempalan dan organisasi ekstremis yang akan memberikan tantangan dalam proses tersebut,” kata Kepala Menteri Bangsamoro.
“Kami beruntung dalam perjalanan ini, kami memiliki mitra terkasih kami dari sektor keamanan untuk membantu kami dalam menjaga ketertiban. Pasukan yang dulu kami hadapi di seberang pagar - sekarang bekerja bersama kami, berdampingan, satu dalam membangun Bangsamoro yang bisa kami banggakan,” ujarnya.
Baca juga: Laa Baa, Nelayan Indonesia yang Diculik Abu Sayyaf di Perairan Sabah Tewas Dibunuh di Sulu Filipina
Turut hadir dalam pertemuan hari Senin adalah Menteri Pemerintah Daerah Naguib Sinarimbo, Menteri Pekerjaan Umum Eduard Guerra, Menteri Pendidikan Mohagher Iqbal
Kemudian Menteri Sosial Raissa Jajurie, dan Menteri Pembaruan Pertanian, Perikanan, dan Agraria Mohammad Yacob.
Sedangkan Komandan Vinluan didampingi oleh Komandan JTF Sulu Brigjen William Gonzales, dan empat komandan brigade bawahan satgas.(*)
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: Kapan Pendaftaran CPNS dan PPPK Akan Dimulai? Ini Penjelasan BKN
Baca juga: 86 Petugas Setiap Hari Dikerahkan untuk Menyekat Pintu Masuk Aceh
Baca juga: Terungkap Hubungan Pengirim Sate Maut dengan Tomi, Bukan Nikah Siri, Sosok Ini Kini Diburu