Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOLSEUMAWE - Puluhan pekerja di sebuah perusahaan sub kontrak atau Subkon pada PT PBAS pada Minggu (9/5/2021) tadi, mendatangi Gedung DPRK Lhokseumawe.
Kedatangan mereka diterima langsung oleh Ketua DPRK Lhokseumawe Ismail A Manaf beserta Ketua Komisi A DPRK, Faisal.
Seorang pekerja bernama Agus Muhadar menyebutkan, total mereka semua ada sebanyak 61 orang.
Sejak Juli 2020 hingga Maret 2021 atau selama delapan bulan, jelasnya, mereka menjadi pekerja di PT Mitra Agung Indonesia selaku perusahaan Subkon di PT PBAS.
PT PBAS adalah perusahaan yang kini sedang melakukan revitalisasi terminal elpiji di kawasan Arun Lhokseumawe.
Baca juga: Terungkap Palsukan Surat Swab, Ahli IT Ini Ditangkap di Bandara, Mengaku Terdesak Tugas ke Jakarta
Baca juga: McGregor Jamin Dustin Poirier akan Berlumur Darah pada Duel Ketiga
Baca juga: Fokusgampi Apresiasi Gubernur Aceh Terkait Wilayah Agromelasi dan Membolehkan Masyarakat Mudik
Namun, lanjut Agus, kontrak kerja mereka telah selesai sejak Maret 2021. Hanya saja, sampai saat ini, upah para pekerja belum dibayar.
Ada yang belum dibayar dua bulan, bahkan ada yang hingga delapan bulan belum dilunasi hak-haknya.
"Kami sudah mengadu ke Disnaker, tapi belum ada solusi. Lebaran beberapa hari lagi, jadi kami sangat mengharapkan upah kami bisa dibayarkan," ujar Agus.
Mendengar curahan hati atau cerhat pekerja, Ketua DPRK Lhokseumawe awalnya mengaku kesal dengan kondisi tersebut.
"Terus berulang. Ada saja perusahaan yang menunggak membayar gaji pekerjanya di Kota Lhokseumawe," tukasnya.
Baca juga: Dapat Restu PSSI, RANS Cilegon FC akan Berubah Nama Jadi RANS United
Baca juga: Airlangga Hartarto: Tingkatkan Ekspor Tanaman Hias, Penuhi Potensi Pasar Dunia
Baca juga: Mendagri Berharap Jangan Ada Klaster Penularan Covid-19 dari Kegiatan Keagamaan dan Ekonomi
Karena itu, politisi Partai Aceh tersebut meminta secara tegas kepada PT PBAS selaku perusahaan yang memberikan Subkon kepada PT Mitra Agung Indonesia untuk ikut menyelesaikan persoalan ini.
“Mereka tidak boleh lepas tangan. Senin besok, kita panggil PT PBAS, PT Mitra Agung Indonesia, dan Disnaker Lhokseumawe, guna menyelesaikan hal ini,” tegasnya.
“Hal ini harus diselesaikan segera supaya para pekerja bisa terima upahnya sebelum Lebaran Idul Fitri," pungkas Ketua DPRK.
Sementara itu, Site Manajer Project Revitalisasi Terminal Elpiji Arun PT PBAS, Salman yang dihubungi via telepon menyatakan, perusahaan tempat mereka bekerja tersebut memang tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sampai 100 persen.