Sementara itu, kerusuhan berisiko memicu konflik yang lebih besar antara Israel dan Palestina.
Pemimpin kelompok militan Islam Hamas, Ismail Haniyeh, mengirim pesan langsung ke Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, memperingatkan dia agar tidak bermain api.
"Kami akan membela Yerusalem tidak peduli apa pengorbanan yang harus kami lakukan," kata Haniyeh, menurut media Israel.
Baca juga: Palestina ancam Batalkan Pemilihan Umum, Israel Tolak Pemungutan Suara di Jerusalem Timur
Baca juga: Israel Jadikan Pemukiman Palestina sebagai Lokasi Latihan Militer, Warga Disuruh Tinggalkan Rumah
Mereka juga melaporkan beberapa warga Palestina mengibarkan bendera Hamas di dekat Al-Aqsa pada Jumat.
Pemimpin kelompok militan lain, Jihad Islam, juga mengatakan tidak mungkin mentolerir apa yang terjadi di Yerusalem, dan musuh harus siap menerima balasan mereka setiap saat.
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menyerukan sidang Dewan Keamanan PBB terkait bentrokan di Yerusalem Timur.
Sementara itu, Qatar mengecam penempatan pasukan keamanan Israel ke Temple Mount, yang disebutnya sebagai provokasi terhadap jutaan Muslim di dunia. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: Kasus Covid-19 di Banda Aceh Kembali Naik, Forkopimda Akan Razia Prokes, Pelanggar Ditindak
Baca juga: Murid Berusia 9 Tahun Dijambak dan Diseret Guru hingga Pendarahan, sang Ibu: Aku Tak Bisa Memaafkan
Baca juga: Lagi, Satu Pasien Terpapar Covid-19 Meninggal, Alami Sesak Berat Saat Tiba di RSUCM Aceh Utara