SERAMBIENWS.COM - Yerusalem kembali memanas, bentrokan pecah di Temple Mount pada hari Jumat (7/4/2021).
Bentrokan itu pecah setelah asukan keamanan Israel menyerang jamaah Muslim yang sedang berkumpul ntuk menandai salat Jumat terakhir dari bulan Ramadhan.
Akibat kejadian tersebut, ratusan warga Palestina terluka.
Melansir The Jerusalem Post, Sabtu (8/5/2021), sekitar 205 warga Palestina terluka, menurut Bulan Sabit Merah Palestina, dengan 108 dari mereka yang terluka dipindahkan ke rumah sakit Yerusalem untuk perawatan.
Salah satu yang terluka kehilangan satu mata, dua menderita luka di kepala yang serius dan dua lainnya patah rahang, kata Bulan Sabit Merah Palestina.
Sebagian besar cedera lainnya ringan, tambahnya.
Baca juga: 40 Orang Tewas dalam Ledakan Bom di Sekolah Afghanistan, Termasuk Anak-anak, Puluhan Lainnya Terluka
Baca juga: Ie Bu Peudah, Kuliner 44 Rempah Warisan Leluhur yang Hanya Ada Kala Ramadhan
Sementara dari pihak Israel, sedikitnya 17 petugas polisi Israel terluka dalam bentrokan itu.
Rekaman dari Temple Mount menunjukkan pasukan keamanan Israel menembakkan granat setrum ke Masjid al-Aqsa, KAN News melaporkan.
Polisi kemudian terlihat mengunci pintu masjid saat jamaah masih di dalam, menurut KAN News.
Petugas Polisi Perbatasan menutup Gerbang Damaskus di Kota Tua dalam upaya untuk mendapatkan kembali kendali atas situasi dan untuk mencegah lebih banyak orang bergabung dalam kerusuhan.
Kekacauan tersebut pecah setelah meningkatnya ketegangan di Yerusalem Timur selama beberapa pekan terakhir.
Kekerasan terjadi akibat kebijakan Israel yang melarang Muslim masuk ke dalam Kota Tua selama bulan suci Ramadhan.
Pihak berwenang Israel juga meminta sejumlah keluarga Palestina meninggalkan rumah mereka untuk memberi ruang bagi pemukim Israel.
Baca juga: Dituding Miliki Santet, Dua Napi di Merauke Tewas Dihakimi Sesama Napi
Baca juga: Oknum Perwira TNI Ketahuan Selingkuh di Mobil dengan Istri Orang, Kariernya Kini Hancur
Setelah insiden itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bertemu dengan banyak kepala keamanan pada Sabtu sore.
Dalam pertemuan itu, Netanyahu mengatakan, "Israel bertindak secara bertanggung jawab untuk menjaga hukum dan ketertiban di Yerusalem sambil melindungi hak beribadah di tempat-tempat suci."
Menteri Pertahanan Benny Gantz, Menteri Keamanan Publik Amir Ohana, Kepala Staf IDF Letjen. Aviv Kohavi, kepala Polisi Israel Kobi Shabtai, kepala Shin Bet Nadav Argaman, kepala Dewan Keamanan Nasional Meir Ben-Shabbat dan beberapa pejabat keamanan lainnya juga hadir.
Polisi Israel melaporkan bahwa "pasukan polisi mulai menggunakan langkah-langkah pengendalian kerusuhan beberapa waktu lalu, dalam upaya untuk memulihkan ketertiban setelah kerusuhan yang terjadi di Temple Mount, di mana ratusan orang mulai melemparkan batu, botol, dan barang-barang lainnya ke arah pasukan kami."
"Kami tidak akan membiarkan gangguan ketertiban, segala bentuk kekerasan dan upaya untuk merugikan petugas saat mengambil keuntungan dari kebebasan beragama dan menggunakannya untuk mempromosikan insiden kekerasan yang melibatkan ratusan jemaah mulai membuat kerusuhan dan melukai petugas polisi," kata sebuah pernyataan polisi yang dirilis setelah polisi berhasil mendapatkan kembali kendali di Temple Mount.
Badan-badan Arab di seluruh Timur Tengah secara luas mengutuk kekerasan polisi Israel selama bentrokan dengan jemaah di Masjid Al-Aqsa pada Jumat (7/5/2021).
Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul Jelas-jelas Serang Al-Aqsa Saat Warga Palestina Beribadah, PM Netanyahu Bela Diri Sebut Israel Bertindak Secara Bertanggung Jawab dan Melindungi Hak Beribadah
Baca juga: Dituding Miliki Santet, Dua Napi di Merauke Tewas Dihakimi Sesama Napi
Baca juga: Takut Kejadian Lama Terulang, Dokter Larang Sule dan Nathalie Holscher Lakukan Ini
Baca juga: Umi Pipik Ungkap Hubungannya dengan 2 Istri Uje Lain, Ada Sosok Publik Figur