Sebelumnya sering ganti pengasuh
Sebelum bertemu dengan si pengasuh berhati tulus, ibu dari empat anak ini mengaku jika sebelumnya sering berganti pengasuh anak atau babby sitter.
"Wati ini memang anaknya rajin terus baik juga, rawat anak-anak juga telaten," lanjutnya.
Karena kebaikan serta ketulusannya, akhirnya ia pun menjatuhkan hati kepada sosok gadis asal Bireuen itu untuk mengurus anak keempatnya.
"Dari 13 tahun yang lalu berulang kali saya ganti baby sitter, terakhir cocoknya di Wati dan udah lima tahun bertahan sama saya. Emang anaknya baik," imbuhnya.
Saking dekatnya, sang majikan memperlakukan Wati sebagai keluarga sendiri.
"Udah dianggap kayak adik lah, udah dekat," kata ibu dari balita yang juga seorang pengusaha butik dan toko emas ini.
Berat hati melepas sang pengasuh
Sang majikan mengaku berat hari melepas si pengasuh pulang ke kampung halamannya lantaran tidak akan balik lagi.
Meski Wati sudah jauh hari meminta izin pulang, rasa keberatan untuk melepasnya masih menghampiri sang majikan.
Namun, mau tak mau, sang majikan harus mengikhlaskan kepergian Wati untuk menemukan hidup barunya di kampung halaman.
"Dia udah lama minta izin dari bulan satu lalu, tapi kakak tahan dia bilang 'janganlah dek kasihan Raja', ini pun mau puasa bulan empat, lebaran, kakak bilang 'udah pulangnya ke 25 puasa aja'," ungkapya saat menirukan permohonan kepada Wati.
Lantaran pemberlakuan larangan mudik di Aceh, Wati sempat menangis khawatir tidak bisa pulangĀ ke kampung halamannya.
Namun, pemberlakuan larangan mudik lokal kembali berubah, akhirnya Wati berhasil pulang pada 26 Ramadhan atau hari Sabtu lalu dengan menaiki mobil sewa L300.
Sang majikan memberhentikan mobil minibus itu di pinggir jalan sembari menggendong anak yang pernah diasuh oleh Wati.