Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - PT Juya Aceh Mining atau PT JAM yang bergerak di pertambangan biji besi mendatangkan lima tenaga kerja asing (TKA) asal Cina ke Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).
Kabarnya, kedatangan lima orang warga Negara Cina tersebut bertujuan untuk melakukan survei pabrik biji besi yang terletak di Gampong Ie Mirah, Kecamatan Babahrot.
Kedatangan lima TKA ini sempat menghebohkan warga Abdya.
Pasalnya, Virus Corona yang tak lain berasal dari negara asal kelima WNA itu, sedang mewabah di Aceh saat ini.
Bahkan, orang nomor 1 di Aceh yakni Gubernur Nova Iriansyah juga ikut terpapar virus yang berawal dari Kota Wuhan, Cina tersebut.
Baca juga: Polisi dan TNI Siap Amankan Lokasi Vaksinasi Massal di Lhokseumawe Selama 5 Hari
Baca juga: Forum Alumni Dayah Ulee Titi Salurkan Bantuan Rp 57 Juta Untuk Palestina Melalui ACT Aceh
Baca juga: Erdogan Ancam Hancurkan Kamp Pengungsi Militan Kurdi di irak
Kepala Dinas Kesehatan Abdya, Safliati SST MKes saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ada lima TKA asal China tiba di Abdya.
Ia mengakui, kelima TKA itu sudah dilakukan rapid test antigen oleh petugas Dinkes Abdya.
"Tim sudah melakukan tes antigen terhadap mereka, dan hasilnya negatif,” ujar Kadis Kesehatan Abdya, Safliati MKes.
Sebelum tiba di Abdya, terangnya, WNA itu juga sudah dilakukan rapid antigen di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Sultan Iskandar Muda, di mana semua tes itu hasilnya negatif.
“Memang, pasca mendapatkan laporan adanya TKA tiba ke Abdya, kita langsung turun ke lokasi,” pungkasnya.
Baca juga: Begini Cara Satgas Covid-19 Tekan Penyebaran Corona, dari Gencarkan Razia Hingga Tes Swab Pengunjung
Baca juga: Kapal Angkatan Laut Terbesar Iran Terbakar, Tenggelam di Teluk Oman
Baca juga: VIDEO Kejari Bireuen Tetapkan Mantan Keuchik Paya Lipah Sebagai Tersangka Korupsi Dana APBG
Imigrasi periksa izin
Sementara itu, Petugas Imigrasi Kelas II Meulaboh, Aceh Barat mendatangi perusahaan PT JAM di Gampong Ie Mirah, Kecamatan Babahrot, Rabu (2/6/2021).
Kasi Inteldakim, Iskandar Yus mengatakan, kedatangan pihaknya ke PT JAM tersebut untuk melakukan pemeriksaan terkait izin kedatangan WNA di wilayah hukum Kantor Imigrasi Meulaboh.
"Setelah kita periksa, semua WNA Cina ini izin tinggalnya bagus,” papar dia.
“Satu orang pemegang Kitas sebagai investor, dan dua orang lagi menggunakan Visa 2B11B," ujar Kadi Inteldakim, Iskandar Yus kepada awak media.
Menurut Iskandar, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya itu, maka TKA tersebut dibolehkan untuk survei lapangan sebelum yang bersangkutan melakukan kontrak kerja dengan pihak perusahaan.
Baca juga: Aduh! Satu Pengunjung Kafe di Meulaboh Ditemukan Terpapar Covid-19, Terungkap Saat Tes Swab Dadakan
Baca juga: Kejari Bireuen Tahan Mantan Keuchik Paya Lipah, Tersangka Korupsi APBG, Begini Tanggapan Pengacara
Baca juga: Kasat PJR Polda Aceh AKBP Brahmanti Agus Suyono Jabat Kapolres Aceh Tenggara
Iskandar mengaku, kedatangan mereka memeriksa WNA itu untuk menertibkan pendatang dari luar negeri.
Ini juga sebagai upaya menindaklanjuti peraturan yang telah ditetapkan pemerintah tentang penerapan Protkes Covid-19.
"Tidak ada masalah, tapi mereka belum boleh bekerja karena belum ada izin kerja, dan mereka harus urus izin kerja dulu di Kemennaker Jakarta," papar Iskandar.
Jika WNA Cina itu sudah mengantongi izin, sebutnya, maka para WNA tersebut bisa melanjutkan pekerjaannya di Abdya.
Baca juga: Perawat yang Sedang Mengandung Tujuh Bulan Meninggal Terpapar Covid-19 dari Pasien yang Ia Rawat
Baca juga: Buya Yahya: Orang yang Sering Komentar Kasar dan Nyinyir di Medsos Telah Hilang Kasih Sayang
Baca juga: Polisi Bekuk Empat Perampas Hp di Taman Kota Banda Aceh, Berawal Tertangkapnya Penadah
"Yang jelas, saat ini mereka hanya sebatas survei dan melihat-lihat apa yang akan dikerjakan nantinya,” pungkas Iskandar.(*)