Kajian Islam
Buya Yahya: Orang yang Sering Komentar Kasar dan Nyinyir di Medsos Telah Hilang Kasih Sayang
Perilaku membicarakan orang lain, berkomentar kasar baik secara langsung maupun di media sosial, ternyata bentuk dari kebencian.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM - Bukan hal baru lagi, fenomena berkomentar sadis di media sosial dan suka mencampuri urusan orang lain untuk dijadikan bahan ghibah menyelimuti umat.
Perilaku membicarakan orang lain, berkomentar kasar baik secara langsung maupun di media sosial, ternyata bentuk dari seseorang yang telah hilang rasa kasih sayang pada dirinya.
Sehingga, karena tidak adanya lagi bentuk kasih sayang, mudah bagi seseorang berkomentar secara kasar tanpa memikirkan orang yang dikomentari.
Perilaku manusia demikian juga dibahas oleh Buya Yahya.
Dalam video yang diupload di Instagram @buyayahya_albahjah, Buya mengatakan orang-orang demikian sebenarnya mudah melakukan kejahatan.
Bahkan tidak sadar telah melakukan kejahatan, sebab telah hilang rasa kasih sayang kepada sesama, hilang rasa ingin tolong menolong kepada sesama.
"Akibat Hilangnya Kasih Sayang - Hikmah Buya Yahya
Saat hilang kasih sayang dihati kita, maka kejahatan akan terbuka. Dia tidak akan peduli dengan sesama, tidak akan ada tolong menolong, saling caci maki dan adu domba," demikian tulis pada postingan pada hari Rabu (2/6/2021).
Baca juga: Apa Hukumnya Laki-Laki Pakai Celana Pendek dan Nggak Pakai Baju? Simak Ulasan Buya Yahya
Baca juga: Pindah Agama Karena Cinta pada Pasangan Beda Agama, Buya Yahya: Sedih Sekali
Hati Hilang Kasih Sayang Dekat dengan Kejahatan
Hati yang telah kehilangan rasa kasih sayang maka akan lebih dekat dengan kejahatan, hilang rasa ingin saling tolong menolong.
Sehingga, ketika hal demikian berlaku, mudah bagi seseorang berkomentar kasar, baik secara langsung maupun dari komentar medsos.
Kelakuan demikian karena hati telah dipenuhi dengan kebencian dan tidak melihat lagi adanya kebaikan pada orang lain.
Merasa diri paling benar dan memandang, kesalahan yang dilakukan orang lain benar-benar fatal dan pantas menerima hukuman.
"Bagi hati telah hilang rasa kasih sayang, berhati-hatilah karena kejahatan akan terbuka.
Ketika hilang rasa kasih sayang, maka akan hilang rasa ingin menolong kepada sesama, seseorang berbuat baik sebenarnya bukan kepentingan Allah, melainkan kepentingan untuk dirinya sendiri," jelas Buya.