Kondisi buruk akibat kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah yang tidak terkontrol akan menyerang lapisan dalam pembuluh darah dan pada akhirnya menyebabkan komplikasi ke organ atau bagian tubuh tertentu yang dialiri oleh pembuluh darah tersebut.
Manajemen diabetes yang tepat dapat membantu meningkatkan perawatan diabetes.
Namun, jika kadar gula tidak terkontrol dengan baik pada diabetes, dapat menyebabkan suatu kondisi yang disebut Penyakit kaki Diabetes.
Masalah pada Kaki Diabetes
Meskipun kondisi ini merupakan komplikasi diabetes yang umum, kondisi ini dapat menyebabkan osteomielitis pada kaki dan amputasi (pembedahan) anggota badan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bersepeda dapat membantu meningkatkan suplai darah ke ekstremitas bawah.
Dengan sepatu khusus yang dapat meminimalkan tekanan kaki depan, bersepeda dapat mencegah risiko penyakit kaki diabetes serta mempercepat penyembuhan luka pada pasien yang sudah mengidap kondisi tersebut.
Juga, bersepeda dapat bertindak sebagai termoterapi, atau katakanlah, dapat menyebabkan panas kering ke area lokal seperti kaki dan dapat menyembuhkan ulkus kaki diabetik kronis, terutama jika dipasangkan dengan stimulasi listrik.
Baca juga: Intip! Buah Apa Saja yang Boleh Dimakan Penderita Diabetes agar Kadar Gula Darah Normal
Bagaimana Bersepeda Membantu Mengurangi Risiko Diabetes?
Bersepeda sebagai salah satu bentuk aktivitas fisik dapat meningkatkan kapasitas sel untuk menyerap glukosa, sehingga meningkatkan kapasitas pengikatan insulin pada sel reseptor, sehingga sel dapat memanfaatkan glukosa secara efektif dan menurunkan kadar gula.
Untuk memahami hal ini, pertama, mari kita pahami beberapa dasar tentang diabetes.
Resistensi insulin menyebabkan perkembangan diabetes, suatu kondisi di mana sel-sel tubuh tidak merespon dengan baik terhadap insulin dan tidak dapat memanfaatkan glukosa untuk energi.
Ketidakcukupan tubuh untuk memanfaatkan glukosa menyebabkan timbunan lemak yang berlebihan dalam serat otot.
Ketika ada energi rendah, serat otot mengirimkan informasi untuk memanfaatkan glukosa dan memberikan energi kepada mereka.
Namun, deposisi lemak di otot mengirimkan pesan bahwa energi sudah ada dan dengan demikian, penggunaan glukosa dihentikan untuk sementara waktu.