Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPDIE - Dinas Kesehatan Aceh Barat Daya (Abdya) menyebutkan, bahwa secara aturan lima tenaga kerja asing atau TKA asal Cina yang didatangkan oleh PT Juya Aceh Maning atau PT JAM yang bergerak di pertambangan biji besi, tidak perlu melakukan isolasi mandiri.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Abdya, Safliati, SST, MKes merespon permintaan Wakil Ketua DPRK Abdya, Hendra Fadli SH terkait kedatangan lima TKA asal Tiongkok ke ‘Bumoe Breuh Sigupai’.
“Tidak perlu dilakukan isolasi mandiri mengingat hasil swab antigen kelima TKA tersebut negatif,” ujar Kepala Dinas kesehatan Abdya, Safliati, SST, MKes kepada Serambinews.com, Kamis (3/6/2021).
Kalau hasil swab negatif, sebut Safliati, maka tidak perlu menjalani isolasi ataupun karantina.
Kecuali hasil swab antigen lima TKA itu positif, maka pekerja asing tersebut wajib melakukan isolasi mandiri.
Baca juga: Halaman Blog Donald Trump Dihapus, Harian National Enquirer Didenda, Sembunyikan Perselingkuhan
Baca juga: Pemkab Aceh Selatan Sediakan 5.000 Dosis Untuk Vaksinasi Massal
Baca juga: Komit, Bank Aceh Syariah KPO Kembali Kumpulkan Darah 42 Kantong, Wujud Kepedulian Bagi PMI & Sesama
Apalagi, sambung Kadinkes, sebelum tiba di Abdya, mereka sudah beberapa kali melakukan rapid test di bandara.
“Kalau positif dan tidak ada alat swab, maka itu wajib mereka isolasi dulu, tapi ini kan kita sudah periksa,” ungkapnya.
Meski begitu, terang Safliati, pihaknya akan berupaya berkoordinasi dengan dinas terkait agar mengawasi keberadaan lima TKA tersebut.
“Sebenarnya, sejak tiba memang mereka ya di situ saja, tidak pergi kemana-mana, kalau memang ada permintaan begitu, ya insya Allah kita akan sediakan dan koordinasi dengan dinas terkait,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumya, Wakil Ketua DPRK Abdya, Hendra Fadli SH meminta Dinas Kesehatan setempat untuk mengisolasi mandiri terhadap lima tenaga kerja asing atau TKA asal Cina yang didatangkan PT Juya Aceh Mining atau PT JAM yang bergerak di pertambangan biji besi.
Baca juga: VIDEO - Viral Anak Lelaki Panggil Ibu di Atas Kuburan, Ayah Selalu Bilang Mamah Bobo
Baca juga: Sudah Minta Ampun, Tukang Bangunan Tewas Ditembak KKB Papua, Rekannya Sempat Diberondong Tembakan
Baca juga: Prajurit dan Anggota Persit Kodim Nagan Raya Ikuti Penyuluhan Covid-19 dan Penyakit Jantung
“Saya rasa, meski mereka negatif, mereka itu wajib isolasi mandiri terlebih dahulu dan tidak boleh terlalu banyak berinteraksi dengan masyarakat,” ujar Hendra Fadli SH kepada Serambinews.com, Kamis (3/6/2021).
Menurut Hendra, isolasi itu penting dilakukan oleh tim Covid-19, mengingat Virus Corona berasal dari negara asal lima WNA tersebut.
Apalagi, ada beberapa dokumen mereka belum lengkap, maka sebelum surat lengkap, saya rasa mereka harus diisolasi dulu, dan Dinas Kesehatan harus menyediakan petugas,” pintanya.
Apa yang dilakukan itu, sebutnya, bukanlah bentuk protes terhadap investor melakukan investasi.
Namun wujud mendukung program pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Virus Corona.
Baca juga: Kisah Gadis Kebutuhan Khusus, Sebatang Kara Usai Orang Tua Angkat Meninggal, Ibu Kandung Pergi
Baca juga: Jumat Perdana di Bulan Juni, Berikut Daftar Khatib dan Imam Shalat Jumat di 61 Masjid Banda Aceh
Baca juga: DPC Demokrat Abdya Dukung Nova Iriansyah Kembali Pimpin DPD Partai Demokrat Aceh
“Kalau ternyata WNA itu terbukti tidak bebas Covid-19, tentu ini pelanggaran yang serius oleh petugas Keimigrasian. Bahkan lebih tepat disebut pengkhianat atas kepentingaan Nasional,” tegas politisi Partai Aceh ini.
Karena, lanjutnya, penuntasan pandemi Covid-19 itu perlu adanya kedisipilnan semua elememen bangsa untuk mengikuti protokol kesehatan secara ketat sesuai ketentuan yang berlaku.
“Maka jangan masyarakatnya saja yang diminta untuk disiplin, malah sampai harus tutup tempat usaha pada jam tertentu,” sebutnya.
Untuk diketahui, PT Juya Aceh Mining atau PT JAM yang bergerak di pertambangan biji besi mendatangkan lima tenaga kerja asing (TKA) asal Cina ke ‘Bumoe Breuh Sigupai’.
Kabarnya, kedatangan lima orang warga Negara Cina tersebut bertujuan untuk melakukan survei pabrik biji besi yang terletak di Gampong Ie Mirah, Kecamatan Babahrot.
Baca juga: Istri Prajurit Kodim Bener Meriah Terima Vaksin Dosis Pertama
Baca juga: Update Covid-19 di Lhokseumawe, Hari Ini Bertambah Dua Kasus Positif Corona, Sembuh 18 Orang
Baca juga: Peringati Haul ke 11 Wali Nanggroe Hasan Tiro, Eks Kombatan Gelar Doa Bersama
Kedatangan lima TKA ini sempat menghebohkan warga Abdya. Pasalnya, Virus Corona yang tak lain berasal dari negara asal kelima WNA itu, sedang mewabah di Aceh saat ini.
Bahkan, orang nomor 1 di Aceh yakni Gubernur Nova Iriansyah juga ikut terpapar virus yang berawal dari Kota Wuhan, Cina tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Abdya, Safliati SST MKes saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ada lima TKA asal Cina tiba di Abdya.
Ia mengakui, kelima TKA itu sudah dilakukan rapid test antigen oleh petugas Dinkes Abdya.
Tim sudah melakukan tes antigen terhadap mereka, dan hasilnya negatif,” ujar Kadis Kesehatan Abdya, Safliati MKes.
Baca juga: Pemimpin Hamas Sheikh Jamal Al-Tawil Ditangkap Israel saat Gencatan Senjata, Dituduh Lakukan Ini
Baca juga: Ratusan Karyawan Facebook Dukung Palestina, Tuntut Perlakuan Sama
Baca juga: VIDEO Toyota Raize Tahun 2021 Tiba di Aceh, Review Mobil Seharga Rp 200 Jutaan di PT Dunia Barusa
Sebelum tiba di Abdya, terangnya, WNA itu juga sudah dilakukan rapid antigen di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Sultan Iskandar Muda, di mana semua tes itu hasilnya negatif.
Sementara itu, Petugas Imigrasi Kelas II Meulaboh, Aceh Barat mendatangi perusahaan PT JAM di Gampong Ie Mirah, Kecamatan Babahrot, Rabu (2/6/2021).
Menurut Iskandar, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya itu, maka TKA tersebut dibolehkan untuk survei lapangan sebelum yang bersangkutan melakukan kontrak kerja dengan pihak perusahaan.
Iskandar mengaku, kedatangan mereka memeriksa WNA itu untuk menertibkan pendatang dari luar negeri.
Ini juga sebagai upaya menindaklanjuti peraturan yang telah ditetapkan pemerintah tentang penerapan Protkes Covid-19.
Baca juga: Pemko Subulussalam Terapkan Sertifikat Vaksin Covid Jadi Syarat Penerima Bansos
Baca juga: Begini Grafik Penyebaran Virus Corona di Lhokseumawe Periode 1-3 Juni 2021, Kasus Baru 10, Sembuh 18
Baca juga: Sakit Hati Sering Dimaki dan Dimarahi, Pria Labuhanbatu Kampak Bosnya hingga Tewas
"Tidak ada masalah, tapi mereka belum boleh bekerja karena belum ada izin kerja, dan mereka harus urus izin kerja dulu di Kemennaker Jakarta," papar Iskandar.(*)