Berita Bisnis

Proses Migrasi Rekening Nasabah ke BSI Gratis, Begini Penjelasan Wakil Dirut BSI

Penulis: Mawaddatul Husna
Editor: Saifullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional I Aceh sudah mulai melakukan roll out (penyatuan sistem), sejak Sabtu (5/6/2021).

Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional I Aceh sudah mulai melakukan roll out (penyatuan sistem), sejak Sabtu (5/6/2021).

Roll out tersebut mencakup migrasi rekening nasabah ex Legacy BNI Syariah- BRI Syariah menjadi core banking system BSI yang sama dengan sistemnya Mandiri Syariah.

“Kita migrasikan secara bertahap dan hingga hari ini sudah 67 persen dan terus berlanjut. Dalam proses migrasi ini kita hanya memindahkan dari eks BRI Syariah dan BNI Syariah ke BSI, dipindahkan sistemnya,” jelasnya.

“Dan proses migrasi ini gratis. Artinya masyarakat tidak perlu khawatir dengan terpotongnya saldo, enggak ada (terpotong),” kata Wakil Direktur Utama 1 BSI, Ngatari menjawab wartawan di War Room Kantor Cabang BSI Banda Aceh, Senin (7/6/2021).

Dikatakan Ngatari, dalam proses ini kemudian berlanjut memindahkan pembiayaan yang dilakukan secara bertahap. Seperti memindahkan gaji yang harus berkoordinasi dengan KPPN, Satker, Taspen dan sebagainya.

Baca juga: Arab Saudi Tak Ingin Musim Haji Jadi Pusat Penyebaran Covid-19, Keputusan Akan Segera Dikeluarkan

Baca juga: Ribuan Guru di Abdya Belum Terima TC Selama Enam Bulan, Ini Kata Kadisdikbud

Baca juga: Lima Hari Diserbu Vaksinasi, Seribuan Lansia di Aceh Tamiang Dipastikan Telah Disuntik Sinovac

“Jadi kita pastikan gajinya sudah pindah ke rekening baru. Setelah data termigrasikan semua ke BSI berarti kita anggap selesai," papar dia.

Kita butuh waktu antara satu hingga dua bulan, maksimal dua bulan dalam proses migrasi ini,” sebutnya.

Hal itu karena, lanjut Ngatari, pada 1 November 2021, pihaknya menargetkan sudah satu sistem secara nasional.

“Ini baru Juni, jadi Juni, Juli 2021 selesai mendahului yang lain, nanti Aceh selesai duluan,” kata Ngatari .

Ia menyebutkan jumlah nasabah di Aceh yang dimigrasikan sebanyak 1,1 juta nasabah dengan saldo Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp 9,436 triliun, serta 160 outlet BRI Syariah dan BNI Syariah di Aceh.

Baca juga: Rafathar Kritik Raffi Ahmad Setelah RANS Cilegon FC Ditaklukkan Arema FC, Minta Beli Pemain Baru

Baca juga: Jembatan Penghubung Sejumlah Desa di Pasie Raya, Aceh Jaya Rusak Parah, 6 Gampong Terancam Terisolir

Baca juga: Polres Lhokseumawe Ringkus 10 Pengedar Narkoba, Amankan Barang Bukti Sabu Seberat 4,4 Kg

Angka itu, terangnya, belum termasuk cabang BSM, di mana total secara keseluruhan ada 221 outlet termasuk BSM.

“Sejauh ini proses roll out tidak ada kendala. Insya Allah sampai selesai,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, Yusri mengatakan, proses roll out ini menjawab salah satu permasalahan yang dirasakan masyarakat selama ini.

“Kemarin masyarakat mengeluh tarik transfer, susah menarik, ATM uang kosong, dan sistem ngadat. Ini salah satu solusi dari itu semua,” sebutnya.

Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian Keuangan dan Pembangunan, Iskandar Syukri menyampaikan harapan Pemerintah Aceh dengan berlakunya keuangan syariah melalui BSI, terutama sekali kualitas pelayanan terhadap nasabah harus ditingkatkan.

Baca juga: Disebut-subut Pantas Mendapatkan Ballon dOr, NGolo Kante Tanggapi Pujian Dengan Rendah Hati

Baca juga: Angkat Isu Stunting, UTU Menangi Kompetisi Kampus Merdeka Kemendikbud, Bawa Pulang Hampir Rp 3,7 M

Baca juga: VIDEO Viral Video Penangkapan Kapal Hantu di Perairan Muntok

“Kemudian produk BSI juga sesuai dengan namanya syariah, bisa dimanfaatkan secara adil dan merata seluruh masyarakat Aceh untuk meningkatkan perekonomian secara syariah sesuai Qanun LKS,” sebutnya.

Hadir dalam kesempatan itu, CEO Regional BSI Aceh, Nana Hendriana, serta Kepala Perwakilan BI Aceh,  Achris Sarwani.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh, Taqwaddin Husin menyampaikan agar BSI memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Aceh terkait proses migrasi ini.

Pelayanan publik  tersebut mulai dari masalah parkir, pengambilan nomor antri, ruang tunggu di luar, ruang tunggu di dalam, pelayanan migrasi, cetak buku, cetak ATM, pelayanan mobil banking, dan lain-lain.

“Saya selaku Perwakilan Lembaga Negara yang berwenang mengawasi pelayanan publik, mengharapkan agar paling lama pada tanggal 1 Juli 2021 nanti, pelayanan ATM BSI sudah berfungsi optimal, sehingga tak ada lagi komplain dari para nasabah,” sebutnya.

Baca juga: VIDEO Ratusan Guru Disuntik Vaksin Covid-19 di Bireuen

Baca juga: VIDEO Ratusan Mahasiswa Kampus Prodi Keperawatan dan Prodi Kebidanan Aceh Utara Divaksin Covid-19

Baca juga: Bantah Aparatur Desa Sesak dan Pingsan Usai Divaksin Covid-19, Begini Klarifikasi Kapus Pasie Raya

Pihaknya juga memberi apresiasi kepada pimpinan BSI Pusat yang mengerahkan 300-an karyawannya untuk membantu mempercepat proses migrasi di seluruh Aceh.

“Dan juga minta tolong dipastikan kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir bahwa migrasi ke BSI gratis atau tanpa biaya,” pungkas Taqwaddin kepada pihak BSI.(*)

Berita Terkini