SERAMBINEWS.COM ANKARA - Pemerinah Turki berjanji memberikan perlindungan keamanan di bandara Kabul jika sejumlah persyaratan utama terpenuhi.
Sudah berminggu-minggu ketidakpastian mengenai Ankara akan menarik pasukannya dari Bandara Internasional Hamid Karzai di ibukota Afghanistan.
Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar mengatakan militer akan tetap tinggal jika sekutunya berkomitmen pada dukungan politik, keuangan, dan logistik tertentu.
Keputusan Turki tentang mengambil alih tanggung jawab keamanan di bandara telah menjadi subyek pembicaraan intens dengan Washington.
Baca juga: Pembaca Berita Wanita Televisi Afghanistan Tewas Terkena Bom Mobil
Juga dibahas selama pertemuan Menteri Pertahanan NATO baru-baru ini.
Beberapa negara telah mempertimbangkan untuk menutup kedutaan di Afghanistan jika bandara kota tidak diamankan.
Menyusul kesepakatan Februari 2020 di Doha antara Taliban dan pemerintah AS, penarikan semua pasukan AS dari Afghanistan seharusnya selesai pada 1 Mei 2021.
Namun tenggat waktu kemudian diperpanjang, sebuah keputusan yang membuat marah kelompok itu.
Tentara AS sekarang diperkirakan akan keluar dari Afghanistan pada peringatan 20 tahun serangan teror New York 11 September 2001.
Akar mengatakan Turki, yang memiliki sekitar 500 tentara di negara itu.
Sebagai bagian dari Misi Dukungan Tegas (RSM) yang dipimpin NATO, sekarang sedang menunggu tanggapan dari sekutu atas permintaannya.
“Kami bertujuan memulihkan perdamaian di Afghanistan," ujarnya.
"Kami memiliki persaudaraan sejarah," tambahnya.
"Kami ingin dapat tinggal di Afghanistan selama rakyat Afghanistan menginginkan bantuan kami,” ujarnya.
Internasional Hamid Karzai di Kabul adalah bandara utama negara itu.