“Karena itu dewan menfasilitasi antara perwakilan Guru PAUD dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota untuk mencari jalan keluar dari persoalan tersebut, kami berharap keresahaan bersama ini bisa didapatkan solusi terbaik,” kata Farid.
Laporan Muhammad Nasir | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Sejumlah guru yang tergabung dalam Himpunan Pendidik dan Tenaga Kerja Pendidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Banda Aceh dan Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Banda Aceh, menyampaikan aspirasi mereka ke DPRK Banda Aceh, terkait dengan efektivitas pendidikan PAUD di masa pandemi Covid-19, Jumat, (16/7/2021) di gedung dewan setempat.
Kehadiran mereka disambut Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, didampingi Wakil Ketua II, Isnaini Husda, Ketua Komisi IV Bidang Pendidikan, Tati Meutia Asmara, dan anggota Komisi IV Kasumi Sulaiman dan Safni.
Pada kesempatan itu, Farid Nyak Umar menyampaikan, pihaknya menyambut baik kehadiran perwakilan Himpaudi dan IGTKI ke DPRK Banda Aceh untuk menyampaikan berbagai masukan dan saran.
Dalam rangka mencari solusi terhadap persoalan tersebut, dewan juga mengundang langsung pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota.
Farid Nyak Umar menjelaskan, dua hari sebelumnya dewan juga menerima kunjungan perwakilan Himpaudi Banda Aceh dan IGTKI menyampaikan keresahan mereka mengenai kondisi pembelajaran anak PAUD sejak Covid-19 mulai Maret 2020, yang hingga kini belum ada kepastian kapan akan berakhir.
“Karena itu dewan menfasilitasi antara perwakilan Guru PAUD dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota untuk mencari jalan keluar dari persoalan tersebut, kami berharap keresahaan bersama ini bisa didapatkan solusi terbaik,” kata Farid.
Baca juga: DPRK Terima Guru PAUD Bahas Pendidikan di Masa Pandemi
Sementara Ketua Komisi IV DPRK, Tati Meutia Asmara menyatakan, pihak sangat memahami keresahan yang disampaikan oleh para guru tersebut.
Karena memang pembelajaran untuk tingkat PAUD berbeda dengan tingkatan sekolah lainnya.
Karena itu, DPRK akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak Disdikbud agar dapat melakukan evaluasi sistem pembelajaran selama masa covid-19.
Sementara itu, Ketua Himpaudi Banda Aceh, Ruwaida mengatakan, melalui pertemuan itu, pihaknya menyampaikan beberapa hal terkait kondisi PAUD yang tidak bisa menerapkan pembelajaran secara daring, karena di PAUD sistem belajarnya audio, visual, dan kinestetik.
Katanya, jika pembelajaran dilakukan dengan daring, maka tidak terpenuhi aspek perkembangan anak, yaitu nilai agama dan moral, sosial emosional, fisik motorik, kognitif, bahasa, dan seni.
Menurut Ruwaida, pada aspek ini guru masih mengawasi anak dalam pembentukan karakter.
Seperti anak belajar bertanggung jawab, disiplin, atau saling memaafkan dengan teman-temannya tidak dapat dilakukan jika dengan daring.