SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Membeli rumah pada tahun 2021 ini akan mendapat berbagai keuntungan, selain sebagai rumah tempat tinggal atau juga investasi di masa depan.
Pemerintah telah menggelontorkan berbagai kebijakan untuk mempermudah masyarakat memiliki rumah subsidi dan non-subsidi.
Seperti insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditangung Pemerintah (PPN DTP) untk sektor properti diperpanjang hingga akhir tahun 202.
Sebelumnya kebijakan PPN DTP ini diberikan hanya dalam kurun waktu enam bulan yaitu periode Maret hingga Agustus 2021.
Pemerintah memberikan stimulus PPN DTP 100 persen atas penyerahan rumah tapak atau rusun baru dengan harga jual paling tinggi Rp 2 miliar.
Serta 50 persen untuk penyerahan rumah tapak dan rusun dengan harga jual di atas Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar.
Baca juga: Properti Aceh Masih Terganjal Perbankan, Proses KPR Masih Temui Jalan Panjang
Selain PPN DTP 100 Persen, terdapat juga relaksasi Loan to Value (LTV).
Sehingga, memungkinkan seseorang bisa mendapatkan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan uang muka (DP) 0 persen.
Dengan adanya kebijakan tersebut, sejumlah pengamat dan pengembang properti menilai konsumen yang membeli hunian tahun ini akan mendapatkan berbagai keuntungan.
Dimana, harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga normal.
General Manager Marketing Ciputra Group Andreas Raditya mengatakan, kebijakan stimulus di tengah pandemi Covid-19 untuk sektor properti ini memang didorong untuk menarik konsumen.
"Karena kondisi pandemi yang masih berlanjut ini berdampak pada menurunnya kinerja penjualan di sektor properti secara umum," kata Andreas dalam keterangan tertulis, Senin (2/8/2021).
Baca juga: Sektor Properti Mampu Turunkan Angka Kemiskinan, Pemerintah dan Perbankan Harus Ikut Mendorong
Andreas menerangkan ada lima keuntungan yang akan didapatkan konsumen ketika membeli hunian tahun ini yaitu:
Pertama, konsumen yang akan membeli properti atau hunian tahun ini akan mendapatkan keuntungan berupa potongan PPN 10 persen.
Artinya jika dibanding ekonomi normal konsumen sudah untung 10 persen.