Namun kayu juga turut menjadi senjata dalam bentrok maut melibatkan delapan orang yang terdiri atas ayah, anak, menantu, dan abang serta adik itu.
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Bentrok maut di hutan kawasan Lae Treup, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, yang menyebabkan meninggal dunia dan luka-luka ternyata tidak hanya menggunakan senjata tajam.
Namun kayu juga turut menjadi senjata dalam bentrok maut melibatkan delapan orang yang terdiri atas ayah, anak, menantu, dan abang serta adik itu.
Meski dua keluarga berbeda, tetapi kedua keluarga ini masih ada hubungan.
Hal ini berdasarkan informasi dari berbagai sumber yang dihimpun Serambinews.com, sepanjang Kamis (12/8/2021).
Bukti penggunaan kayu antara lain, luka yang diderita korban meninggal Eko Handayani, bukan hanya sabetan senjata tajam, tetapi ada bekas hantam benda tumpul berupa kayu di bagian belakang kepala.
Luka bekas pukulan kayu juga diderita Awaludin kakak dari Eko Handayani. Tulang tangan Awaludin remuk terkena pukulan kayu.
Informasi terbaru juga menyebutkan korban luka ternyata empat orang. Sebelumnya diketahui hanya tiga.
Baca juga: Penyebab Duel Maut Ayah, Anak, Menantu, dan Kakak Beradik di Hutan Singkil Mulai Terkuak
Korban dirujuk ke RS di Banda Aceh
Korban luka tersebut Bangun Angkat dan Andi Syahputra yang dirujuk ke salah satu rumah sakit di Banda Aceh.
Korban luka lainnya Kamilin dan korban luka terahir yang baru mencuat adalah Awaludin.
Dalam penelusuran Serambinews.com, juga terungkap lokasi perkelahian maut di hutan kawasan Lae Treup, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, masuk dalam Suaka Margasatwa Rawa Singkil.
Serambinews.com, sudah berulang kali berkelana ke belantara Suaka Margasatwa Rawa Singkil.
Masuk ke kawasan itu naik perahu menelusuri sungai Singkil, dari permukiman penduduk Teluk Rumbia dan Rantau Gedang, Kecamatan Singkil.
Baca juga: Duel Maut di Hutan Singkil Libatkan 8 Orang, Ayah, Anak, Menantu dan Kakak Adik, Begini Kejadiannya