Internasional

Ribuan UMKM Kuwait Dihantam Pandemi Covid-19, Berpotensi Hancurkan Sektor Swasta

Editor: M Nur Pakar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Susana Kota Kuwait City, Kuwait

Pabriknya yang membuat truk dan rumah pintar dari baja ringan mengalami kerugian besar akibat pembatasan Covid-19.

Dia telah dipaksa untuk mengurangi stafnya menjadi hanya tiga karyawan dari sekitar 60 orang.

Dia memperoleh setengah dari pembiayaan 800.000 dinar ($2,7 juta) untuk memulai bisnisnya empat tahun lalu, dengan sisanya berasal dari pinjaman dana negara.

Pengusaha berusia 36 tahun itu sekarang khawatir bisa gagal membayar pinjaman.

Dia menunggu dukungan lebih lanjut dari pemerintah seperti kompensasi atas kerugian pandemi atau pembebasan dari hutang tertentu.

"Saya tidak akan menyerah," katanya.

“Krisis ini akan mereda, insya Allah,” harapnya.

Baca juga: Bahrain dan Kuwait Bawa Penderitaan Palestina ke PBB, Kekerasan Israel Hancurkan Kehidupan Palestina

Ekspatriat, sebagian besar dari negara-negara Arab dan Asia, membentuk sekitar 70 persen dari 4,6 juta penduduk Kuwait.

Sebuah negara kecil di Teluk Arab yang diapit oleh pemain regional yang lebih besar, Arab Saudi dan Irak.

Kuwait, seperti eksportir minyak lainnya, dihantam oleh kejutan ganda dari harga minyak mentah yang rendah dan pandemi Covid-19.

Sehingga, menyebabkan ekonomi menyusut sebesar 8 persen tahun lalu.

Pada tanggal 30 Maret tahun ini, parlemen mengesahkan undang-undang tentang pembiayaan untuk UKM.

Tetapi untuk beberapa pemilik bisnis itu akan terbukti terlambat.

Undang-undang tersebut memberi mereka yang terkena dampak pandemi akses ke pendanaan hingga 250.000 dinar, yang 80 persennya dijamin pemerintah.

Banyak pemilik UMKM mengatakan bank memberlakukan kondisi pembiayaan yang berat di bawah skema tersebut.

Halaman
123

Berita Terkini