"Saya melakukannya hingga mendapat pekerjaan lain," tutur Sayed Sadaat.
Cerita Sayed Sadaat viral usai foto-foto dirinya sedang mengantar pizza dengan mengendarai sepeda tersebar luas di media sosial.
Keberadaannya ditemukan oleh seorang jurnalis lokal di kota Leipzig, Jerman.
"Saat ini, saya menjalani hidup yang sederhana dan merasa aman di Jerman.
Saya bahagia bersama keluarga saya di Leipzig," ujar Sayed Saadat.
Tak Malu
Sadaat bekerja selama enam jam di hari kerja, dan mulai mengantarkan makanan mulai siang hingga pukul 22.00 di akhir pekan.
"Bersenjatakan" jaket oranye, sepeda kayuh, dan tas besar, dia mengantarkan baik makanan maupun barang kebutuhan lain. "Tidak perlu malu melakukannya. Kerja ya kerja.
Jika terdapat pekerjaan, maka ada permintaan. Seseorang harus melakukannya," kata Sadaat.
Sayed Sadaat merupakan satu dari ribuan orang Afghanistan yang menemukan hidup mereka di Jerman dalam beberapa tahun terakhir.
Sejak 2015, ketika Eropa dibanjiri pengungsi dari Irak dan Suriah, 210.000 orang Afghanistan mencari suaka di "Negeri Bir".
Kini dengan kembalinya Taliban ke kekuasaan, Jerman mengevakuasi 4.000 Afghanistan, termasuk yang sudah membantu mereka.
Apa rencana selanjutnya?
Dengan latar belakang profesinya di kementerian, Sayed Sadaat mengeklaim bisa menjembatani pemerintahan setempat dengan pengungsi Afghanistan, meski sampai sekarang belum menerima tawaran.
Ia juga berharap, kisahnya dapat menjadi katalis untuk mengubah cara orang-orang berpangkat tinggi menjalani hidup mereka di Asia dan Arab.