Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pepaya mengandung glikosida sianogenik dalam jumlah rendah, asam amino yang dapat menghasilkan hidrogen sianida dalam sistem pencernaan manusia.
Meskipun sejumlah kecil senyawa ini tidak berbahaya bagi penderita penyakit jantung, kelebihannya bisa berbahaya.
4. Orang dengan hipotiroidisme
Glikosida sianogenik tidak hanya mempengaruhi detak jantung tetapi juga dapat mengganggu pengorganisasian yodium dalam tubuh dan menyebabkan memburuknya gejala pada orang dengan hipotiroidisme.
Namun, ini diamati hanya pada orang yang memiliki konsumsi pepaya berlebih.
Baca juga: Dr Zaidul Akbar Bagikan Rahasia Obat Ambeien atau Wasir Selain Pepaya, Bisa Juga Atasi BAB Berdarah
5. Orang dengan alergi
Manfaat kesehatan dari pepaya terutama dikenal dengan enzim papain dan chymopapain yang aktif.
Namun, beberapa penelitian menyebutkan bahwa papain dapat menyebabkan sensitisasi alergi dan menimbulkan gejala alergi, terutama pada orang yang terpapar debu papain karena pekerjaan yang berkaitan dengan hal tersebut.
Beberapa gejala akibat alergi papain antara lain rinitis dan gatal-gatal pada mata.
Oleh karena itu, jika Anda sudah menderita alergi apa pun, pepaya dapat memperburuk kondisi tersebut.
6. Orang dengan batu ginjal
Pepaya memiliki banyak vitamin C. Menurut USDA, 100 g pepaya mengandung 60,9 mg vitamin C.
Meskipun vitamin C adalah antioksidan yang hebat dan memainkan peran penting dalam menjaga ketahanan sistem kekebalan tubuh, terlalu banyak vitamin C dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal kalsium oksalat atau memperburuk gejala pada orang yang sudah dengan kondisi tersebut.
Baca juga: Tips! Merebus Daun Pepaya agar Lunak dan Tak Pahit, Cukup Tambahkan Bahan Ini
7. Orang dengan masalah diare
Pepaya adalah pencahar yang hebat dan sumber serat yang kaya yang sangat baik untuk kesehatan pencernaan.