Para sahabat menyampaikan hajat kepada Rasulullah SAW dan Rasul bertanya kepada para sahabat apakah Alqamah masih memiliki orang tua.
Mendapat pertanyaan demikian, para sahaba menjawab bahwa Alqamah masih memiliki seorang ibu namun sudah sangat tua.
Rasulullah meminta mendatangi ibu tersebut dan mengatakan apakah ibu itu yang menghadap Rasulullah ataukah Rasulullah menghadap beliau.
Baca juga: Khutbah Jumat di Masjid Haji Keuchik Leumiek, Tgk Yasir: Bagaimana Jika Aceh Seperti Palestina?
Sahabat datang ke ibu Alqamah dan menyampaikan pesan Rasulullah, mendapatkan pesan tersebut, sang ibu merasa tidak pantas apabila Rasulullah mendatangi beliau, sehingga dengan tongkat ia datang kepada Rasulullah.
Rasul menanyakan kepada ibu Alqamah mengenai ibadah-ibadah Alqamah dan sang ibu membenarkan bahwa Alqamah adalah seorang ahli ibadah.
Namun, Alqamah pernah menyakiti hati ibunya yang tidak bisa dimaafkan.
Ibu Alqamah masih merasa sakit hati karena Alqamah lebih mementingkan istrinya daripada dirinya sebagai seorang ibu yang telah melahirkan.
Karena ibu Alqamah tidak memberikan pintu kemaafan, Rasulullah meminta para sahabat untuk mengambil kayu bakar untuk membakar Alqamah.
Mendengar seruan Rasul agar Alqamah dibakar, hati ibu luruh dan memberikan kemaafan.
Setelah diberikan kemaafan oleh sang ibu, Alqamah bisa mengucapkan kalimat Tauhid dan menghembuskan napas terakhirnya dengan tenang.
"Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, jangan berkata menyakiti, penuhi kebutuhan mereka dan berbaktilah kepada mereka," kata khatib. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
Baca juga: VIDEO POPULER Ibu Muda Aceh Utara di Medan, Bawa Obor Keliling Desa sampai Macet PPKM di Lhokseumawe
Baca juga: BERITA POPULER - Ekonomi Timor Leste Terpuruk, Nekat Nikahi Ayah Kandung hingga Pemuda Gauli IRT
Baca juga: BERITA POPULER - Adik Hamili Kakak Kandung, Suami di Kamar Mandi hingga Sosok AKBP Padli