Berita Pidie

Pria Miskin di Pidie Ini Sudah 5 Tahun Rawat Istrinya Lumpuh, Kini Sang Suami Itu Pun Derita Tumor

Penulis: Idris Ismail
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tgk Marzuki Abdurrahman merawat istrinya, Sumarni Binti Ismail di rumah mereka Gampong Lampeudue Baroh, Kecamatan Pidie, Kabupaten  Pidie, Minggu (26/9/2021). Istrinya itu sudah hampir lima tahun lumpuh.

Di rumah kumuh 4x6 meter di Gampong Lampeudeu Baroh, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, pria miskin ini  masih tetap setia merawat istrinya bernama Sumarni Binti Ismail (50) yang sudah hampir lima tahun lumpuh.  

Laporan Idris Ismail I Pidie 

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Belum selesai cobaan harus merawat istrinya yang sudah hampir lima tahun lumpuh, kini cobaan bertambah lagi, sang suami setia ini menderita tumor di bagian kakinya. 

Kisah ini dialami Marzuki Bin Abdurrahman (51).

Di rumah kumuh 4x6 meter di Gampong Lampeudeu Baroh, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, pria miskin ini  masih tetap setia merawat istrinya bernama Sumarni Binti Ismail (50) yang sudah hampir lima tahun lumpuh.  

Tepatnya sejak November 2016, sang istri hanya bisa terbaring di tempat tidur bambu beralas kasur yang sudah lusuh.

Sumarni tidak dapat bergerak lagi, kedua kakinya hanya bisa terbujur kaku.  

Baca juga: Video Haji Uma Kunjungi Suami Rawat Istri yang Alami Kanker Menjangkau Hampir 2 Juta Pengguna FB

Baca juga: Galang Dana, HMI Cabang Lhokseumawe – Aceh Utara Antar Bantuan Untuk Warga Stroke dan Lumpuh Layu

Baca juga: Prihatin, Ramadhan Lumpuh Sejak Lahir, Kader HMI Kunjungi dan Semangati Pria Lumpuh di Aceh Utara

Selain mengurus istrinya yang sudah lumpuh atau stroke, ayah satu anak ini tetap bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan biaya perawatan istrinya itu. 

Namun, tiba-tiba sekitar dua bulan lalu, cobaan bertambah lagi untuk pria yang akrab disapa Tgk Kie ini. 

Bagaimana tidak, istrinya belum sembuh, malah ia juga menderita tumor di bagian kakinya. 

"Selama saya menderita tumor di kaki kanan yang hampir dua bulan lalu, kondisi ekonomi kami semakin tak menentu. 

Untuk membiayai hidup, kini saya hanya bisa berharap belas kasih sayang warga dan para rekan majelis Pengajian Tahsin Quran Masjid Al-Qurban, Kemukiman Gampong Lhang Tijue, yang senantiasa masih peduli.

Kemudian, terkadang dengan menggunakan kursi roda, saya ke warung untuk berbelanja sekadar untuk mengganjal perut," kata Tgk Kie. 

Saat menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com yang mengunjunginya, Minggu (26/9/2021), suara Tgk Kie tampak tertahan dan mata berkaca-kaca. 

Sedangkan hartanya, kata Tgk Kie, kini tak ada lagi karena sudah ia jual habis untuk biaya pengobatan istrinya. 

Bahkan, ia mengaku yang paling membuatnya tambah sedih lagi, anak tunggalnya M Zahrul Wildan (17) tidak dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA karena kondisi ini.

"Ia hanya menamatkan pendidikan tingkat SMP saja," ujar Tgk Kie.

Namun, Tgk Kie masih tetap bersyukur dan berterimakasih, ia masih mendapat perhatian dari rekan sepenganjian di majelis Pengajian Tahsin Quran Masjid Al-Qurban.

Mereka yang selalu membantu, termasuk juga mengunjungi dan menyemangatinya. 

Bahkan dalam satu bulan, ikut mendampinginya berobat tradisional ke Kecamatan Batee Pidie dua hingga tiga kali. 

"Namun, rasa nyeri di tumor ini belum hilang," kata Tgk Kie. 

Imum Mukim Gampong Lhang Tijue, Tgk Syukri juga ikut menjenguk Tgk Kie hari ini, Minggu (26/9/2021). 

"Duka pedih sahabat dan warga kami ini belum kunjung berakhir, maka perhatian pemerintah dan donatur sangatlah penting dalam mengurangi beban hidup keluarga miskin  ini," harap Tgk Syukri. (*)

Berita Terkini