Laporan Herianto | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Para dealer penjualan kendaraan bermotor baru mengungkapkan, kepadatan jalan - jalan utama di Kota Banda Aceh dan daerah lain, salah satu faktornya adalah karena penjualan mobil baru pada tahun ini, mulai menunjukkan kenaikan.
Kenaikan penjualan kendaraan bermotor baru itu telah memberikan dampak semakin padatnya jalan-jalan utama di Kota Banda Aceh dan kota lainnya dengan kendaraan baru.
“ Kenaikan penjualan kendaraan mobil baru ini, kita sambut dengan gembira, tapi terkait kepadatan mobil baru di jalan-jalan protokol, sebagai dampak dari pertambahan kenderaan bermotor baru, kita minta pemerintah daerah mencari solusi yang cepat dan tepat, ” kata seorang dealer Mobil Mitsubishi di Kota Banda Aceh, Beni kepada Serambinews.com, Senin (4/1/2021) di Banda Aceh.
Baca juga: Pria Langsa Hampir Saja Celaka, Bawa Pulang Benda Berbahaya ke Rumah, Terkejut Begitu Lihat Google
Beni mengungkapkan, pada tahun pertama pandemi covid-19 tahun 2020 lalu, penjualan mobil baru, turun mencapai sebesar 50 persen.
Tapi pada tahun 2021 ini, secara bertahap, penjualan mobil baru kembali naik lagi.
Untuk mobil Mitsubishi penjualannya sudah mencapai 80 persen atau sekitar 170 unit mobil, yang terjual pada bulan September lalu.
Diharapkan pada bulan Desember nanti bisa mencapai target sebesar 100 persennya.
Beni mengungkapkan, kenaikan penjualan mobil baru, pertama karena ada pemberian insentif PPNBM untuk mobil baru dari pemerintah sampai Desember 2021 mendatang, sehingga harga jual mobil baru menjadi turun.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Naik, Cek Rincian Lengkap Harga Emas Per Gram, Senin (4/10/2021)
Kondisi ini mendorong masyarakat untuk membeli mobil baru, baik secara kontan maupun kredit atau leasing.
Selain itu, memasuki bulan September dan Oktober 2021 ini, kasus covid -19, sudah mulai menurun drastis di berbagai daerah, kondisi ini telah mendorong berbagai kegiatan usaha ekonomi lokal kembali bergeliat.
Perubahan kondisi tersebut menjadi faktor pendorong, sebagian orang kembali membeli mobil baru, baik dengan cara tukar tambah dengan mobil lamanya, maupun beli mobil baru, karena harganya sedang menurun.
Ungkapan yang hampir serupa juga dilontarkan dealer mobil Toyota, Afriadi Muhammad kepada Serambinews.com.
Ia menyebutkan, data penjualan mobil baru Toyota bulan September 2021 lalu mencapai 311 unit, dibandingkan bulan Agustus sebanyak 293 unit, mengalami pertumbuhan sebesar 6,1 persen.
Pertumbuhan penjualan mobil baru itu, kata Afriadi Muhammad, patut disyukuri dan kondisi ini dipengaruhi oleh semakin membaiknya kondisi ekonomi masyarakat lokal, dampak dari mulai menurunnya jumlah kasus covid 19 di Aceh.
Harapannya, kata Afriadi Muhammad, kondisi Aceh secara menyeluruh bisa pulih dari covid -19, sehingga aktivitas berbagai kegiatan usaha masyarakat lokal, bisa kembali normal.
Baca juga: BREAKING NEWS - Mayat Ditemukan di Krueng Leupung Balue Aceh Besar
Setelah kondisi ekonomi daerah ini kembali normal, seperti sebelum ada pandemi covid -19, Afriadi Muhammad mengatakan, baru aka ada pertumbuhan positif.
Kondisi ini akan membuat pertumbuhan diberbagai sektor usaha, mulai dari perdagangan, industri, jasa, pariwista, transportasi, pertanian, peternakan, perikanan, kerajinan, UMKM dan lainnya.
Kepala Kantor Samsat Kota Banda Aceh Muhammad Rizal mengatakan, jumlah kenderaan bermotor baru sampai bulan September 2021 lalu mencapai 82.837 unit.
Dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 82.168 unit, mengalami pertambahan 669 unit kenderaan.
Pertambahan unit kenderaan bermotor baru, paling banyak jenis sepeda motor.
Jumlahnya mencapai 76,563 unit, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 75.837 unit, bertambah 726 unit.
Untuk mobil mini bus juga mengalami pertambahan sebanyak 135 unit dari 4.053 unit menjadi 41.88 unit.
Begitu juga untuk kenderaan pik up bertambah 277 unit, dari 830 unit menjadi 1.107 unit.
Pertambahan mobil niaga jenis pik up ini, menggambarkan bahwa suasana kegiatan usaha masyarakat di sejumlah bidang usaha di Aceh, mulai kembali bangkit.
Baca juga: Menko Airlangga Dorong KUR Bantu UMKM Kembangkan Usaha Memulihkan Perekonomian Daerah dan Nasional
Alasannya, kata Muhammad Rizal, jumlah orang membeli mobil pik up, sebagai pengangkut barang bertambah.
Hal ini dikarena kegiatan jasa angkutan barang sudah mulai meningkat. Pesanan angkutan barang sudah banyak, makanya masyarakat berani membeli kenderaan mobil pik up yang baru dan bekas.
Selain kenderaan bermotor baru, ungkap Muhammad Rizal, masyarakat yang melakukan bea balik nama kenderaan bermotor (BBNKB) II atau bukan baru, untuk kenderaan bermotor, pada tahun ini cukup banyak.
Pada tahun lalu yang melakukan BBNKB jumlahnya hanya 611 unit kenderaan, tapi tahun ini sampai bulan September 2021, jumlahnya sudah mencapai sebanyak 1.658 unit mobil.
Ini artinya 360 persen pertambahan jumlah mobil bukan baru/bekas, yang melakukan BBNKB pada tahun ini, dibandingkan tahun lalu.
Baca juga: Rumah Dihuni Pekerja Jalan Tol Terbakar Bersama Tiga Mobil di Lamtamot Aceh Besar
Kondisi tadi menggambarkan jumlah orang membeli mobil bukan baru juga cukup banyak.
Hal ini, menunjukkan, kondisi ekonomi masyarakata mulai ada tanda-tanda menuju sehat.
Sehingga mereka sudah kembali membeli kenderaan untuk berbagai kegitan usahanya, baik untuk kenderaan pergi ke kantor, maupun untuk kenderaan niaga.
“Semoga saja, kondisi kesehatan lingkungan kita semakin baik, dengan semakin menurunnya kasus covid 19.
Tapi penurunan kasus covid -19, baru akan menurun drastis, apabila jumlah masyarakat yang sudah divaksin persentase sudah mencapai antar 80 – 90 persen. Hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama,” ujar Rizal.(*)
Baca juga: Sebelum Akhiri Hidup, Nelayan Pidie Tulis Surat Berisi Rentenir dan Mohon Ampun