"Kami tidak akan membalas. Mereka ingin menyeret kami ke dalam perselisihan sipil dan kami tidak ingin menabur perselisihan sipil."
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Hizbullah dan Amal, kelompok-kelompok itu menyerukan "ketenangan" di antara para pendukung mereka di jalan-jalan.
Baca juga: Tanki Penyimpanan Minyak Lebanon Terbakar, 250.000 Liter Jadi Kepulan Asap Hitam
Baca juga: Tentara Lebanon Pasok Bahan Bakar ke Perusahaan Listrik, Pemadaman Satu Pekan Berakhir
Sepak terjang Hakim Tarek Bitar
Hizbullah menjadi penentang keras Tarek Bitar, hakim populer yang memimpin penyelidikan ledakan di Beirut, dan telah meminta penuntutan pada pejabat tingkat tinggi.
Minggu ini, hakim mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap anggota parlemen Ali Hassan Khalil, seorang pejabat tinggi Amal dan mantan menteri keuangan.
Bitar juga mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap anggota parlemen Nouhad Machnouk, sekutu mantan Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri dan mantan menteri dalam negeri.
Sejak pengangkatannya pada Februari, Tarek Bitar, yang juga mengepalai pengadilan pidana Beirut, telah mencari pejabat tinggi politik dan keamanan untuk diinterogasi dalam penyelidikan ledakan di Beirut.
Dia adalah penyidik yudisial kedua yang memimpin penyelidikan.
Hakim pertama yang bertugas menangani penyelidikan diberhentikan, setelah dua mantan menteri yang didakwa dalam penyelidikan berhasil mengajukan mosi untuk pemecatannya.
Beberapa petisi hukum untuk memberhentikan Bitar dilancarkan oleh pejabat yang dituntut, namun tidak berhasil.
Selama pidato yang disiarkan televisi pada Senin (11/10/2021), kepala Hizbullah Hassan Nasrallah melancarkan kritik hebat pada hakim utama itu dan menuduhnya "melakukan politisasi."
Selama dua tahun, Lebanon berada dalam pergolakan depresi ekonomi yang menyebabkan melonjaknya inflasi, tingkat kemiskinan dan pengangguran, serta kerusakan infrastruktur negara yang cepat.
Baca juga: Pengadilan Roma Buka Kasus Pembunuhan Mahasiswa di Mesir, Empat Tentara Mesir Jadi Terdakwa
Baca juga: Kisah Ranavalona I, Ratu Paling Kejam dari Kerajaan Madagaskar, Banyak yang Berduka atas Kematiannya
Baca juga: Rekam Jejak Hendra Budian Menyerap Aspirasi, Selama Dua Tahun Sudah Sambangi 243 Desa
Kompas.com dengan judul "Baku Tembak di Protes Lebanon, 6 Tewas dan 30 Luka-luka",